Ketika bersedekah maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Artinya jangan sampai sedekah yang kita lakukan tidak bernilai ibadah dan tidak mendapatkah pahala dari Allah. adapun yang menjadi syarat sedekah itu adalah:
Merahasiakan sedekah
Rahasia yang kita lakukan harus kita rahasiakan, hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 271, “Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka demikian itu lebih baik bagimu.”
Sebab itulah banyak orang yang berusaha sekuat daya untuk menyembunyikan sedekah mereka dari pandangan manusia, sehingga sebahagian mereka mencari-cari orang yang fakir dan buta agar tidak mengenali orang yang bersedekah.
Ada pula sebagian mereka yang mengikat sedekahnya pada seorang fakir yang sedang tidur. Ada lagi yang sengaja melemparkan sedekahnya di jalan yang akan dilalui orang-orang fakir agar mereka mengambilnya.
Menghidarkan diri dari menyebut-nyebut sedekah yang sudah diberikan dan yang menyakiti hati
Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 264, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu batalkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebut dan menyakiti hati (si penerima) seperti pahala orang yang menginfakkan hartanya karena riya pada manusia.”
Mengeluarkan sedekah dari harta yang terbaik
Apabila kita hendak mengeluarkan sedekah, maka keluarkanlah dari harta kita yang terbaik. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat An Nahl ayat 62, “Dan mereka menjadikan untuk Allah apa yang mereka sendiri membencinya.”
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah adalah Tuhan yang bagus (sempurna dan bersih dari kekurangan dan cela) dan tidak akan menerima kecuali yang bagus pula.”
Bagus atau baik disini artinya yang halal. Seperti yang dikatakan oleh Sufyan Ats Tsauri, “Orang yang menafkahkan harta haram digunakan dalam ketaatan kepada Allah adalah seperti orang yang menyucikan pakaian dengan air kencing. Pakaian yang terkena najis tidak akan menjadi suci kecuali dengan air yang suci. Sedang dosa tidak akan menjadi suci kecuali dengan halal.”
Memberikan sedekah dengan muka yang manis
Ketika memberikan sedekah haruslah dengan roman muka yang manis, bergembira dan tidak dengan sikap yang kurang senang. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 266, “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak menyusuli apa yang diinfakkan itu dengan menyebut-nyebut dan menyakiti hati, mereka mendapatkan pahalanya di sisi Tuhannya, tidak ada takut pada mereka dan tidak pula mereka bersedih.”
Rasulullah bersabda, “Sebuah dirham dapat mendahului seratus ribu dirham.”
Satu dirham dari harta yang halal diberikan dengan senang hati lebih utama daripada 100 ribu dirham dengan rasa jengkel.
Sedekah yang diberikan harus kepada orang yang takwa
Ketika kita memberikan sedekah, maka kita harus memperhatikan sasaran sedekah kita. sedekah diberikan kepada orang yang bertakwa dan alim serta akan digunakan untuk sarana ta’at kepada Allah dan takwa kepada-Nya, atau kepada orang yang shalih dan fakir.
Allah berfirman dalam surat At Taubah ayat 60, “Sesungguhnya sedekah-sedekah itu hanyalah untuk orang-orang yang fakir, orang-orang miskin.”
Diriwayatkan dari Nabi Muhammad, beliau bersabda, “Sedekah itu ketika keluar dari tangan pemiliknya, sedekah itu akan berbicara dengan lima kalimat: 1) Aku adalah anak kecil lalu engkau membuatku besar. 2) Engkau telah menjagaku dan sekarang aku akan menjadi penjagamu. 3) Aku adalah musuh untukmu tetapi engkau mengasuhku. 4) Aku adalah sesuatu yang fana tetapi kemudian engkau membuatku kekal. 5) Aku adalah sesuatu yang sedikit tetapi kemudian engkau membuatku banyak.”
Allah berfirman dalam surat Al An’am ayat 160, “Barang siapa yang datang dengan membawa kebaikan maka dia akan mndapatkan sepuluh kali lipat dari kebaikan itu.”
Rasulullah bersabda, “Tiada seorang muslim yang memberi makan saudaranya sehingga dia membuatnya kenyang, dana memberinya minum sehingga dia merasa segar, kecuali Allah akan menjauhkannya dari neraka dan membuat penghalang antara dia dengan neraka itu 7 buah parit, dan di antaar dua parit itu terdapat jarak 500 tahun perjalanan.
Jahannam pun berseru, ‘Ya Tuhanku, ijinkanlah aku untuk bersujud karena syukur kepada-Mu. Sebab Engkau telah berkenan memerdekakan seorang dari umat Nabi Muhammad dari adzabku. Sesungguhnya aku merasa malu kepada Nabi Muhammad kalau sampai menyiksa orang yang mau bersedekah dari umatnya, sedang aku harus taat kepada-Mu.’
Kemudian Allah swt memerintahkan orang yang bersedekah dengan sesuap roti atau segenggam kurma masuk ke dalam surga.”