Su’ul Khotimah merupakan akhir yang buruk ketika mati. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu agar kehidupan kami diakhiri dengan khusnul khotimah. Dan kami berlindung kepada-Mu agar dijauhkan dari Su’ul Khotimah. Dan hendaknya Engkau mematikan kamu dalam keadaan beriman dan sering bertaubat, aamiin.
Abu Darda pernah bersumpah, “Demi Allah, orang yang merasa aman bahwa imannya tidak akan dicabut ketika matinya, maka akan dicabut sebagai pembalasan perasaan aman itu.”
Abdurrahman bin Al Mahdi berkata, “Ketika Sofyan Ats Tsauri akan meninggal dunia, ia menangis. Lalu ada salah seorang lelaki yang bertanya, “Apakah kamu merasa bahwa dirimu banyak dosanya?” lalu Sofyan memandang ke atas dan mengambil segenggam tanah, lalu berkata, “Bagiku, dosa-dosaku lebih ringan daripada tanah ini. Aku khawatir jika imanku dicabut sebelum meninggal dunia.”
Telah diterangkan dalam kitab Arraudhul Faiq dari Sofyan Ats Tsauri, “Ketika ia berangkat menunaikan ibadah haji, maka ia menangis sepanjang malam di dalam kamar sekedupnya, lalu ditegur oleh Syibban Arra’i, “Wahai Sofyan, jika kamu menangis dikarenakan telah berbuat maksiat, maka janganlah kamu melakukannya.” Lalu Sofyan berkata, “Adapun masalah dosa aku tidak khawatir sedikitpun, baik yang kecil maupun yang besar dan tidaklah aku menangis ini dikarenakan dosa atau maksiat, akan tetapi aku khawatir jika di akhir hayatku, imanku dicabut (Su’ul Khotimah). Karena pada suatu hari aku melihat seorang guru besar berusia lanjut. Aku juga pernah belajar di sisinya. Dia mengajar orang banyak selama 40 tahun, dan berada di Makkah beberapa tahun. Orang-orang juga banyak yang mengambil berkah daripadanya. Jika tidak musim kemarau, maka orang-orang sama memintanya agar berdoa. Tapi ketika meninggal dunia, guru itu tercabut imannya, sedang tidak mengerjakan shalat, mati dalam keadaan musyrik. Aku khawatir jika aku mati nanti tercabut imanku, sehingga akhir kehidupanku diakhiri dengan Su’ul Khotimah.”
Sahal berkata, “Aku pernah bermimpi seolah-olah aku masuk ke dalam surga. Disana aku melihat 300 para Nabi, lalu aku bertanya, ‘Apakah yang selalu kamu khawatirkan ketika hidup di dunia?’ mereka menjawab, ‘Su’ul Khotimah.”