Puasa 6 hari bulan syawal

Setelah melaksanakan puasa bulan ramadhan selama sebulan penuh, maka disunahkan untuk mengerjakan puasa sunah 6 hari di bulan syawal. Hal ini sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad dan juga para sahabat.

Diceritakan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Muhammad pernah bersabda, “Orang yang berpuasa setelah ramadhan adalah seperti orang yang kembali lagi setelah melarikan diri dari medan perang.”

Yakni orang yang selesai dari berpuasa kemudian kembali lagi berpuasa adalah seperti orang yang lari dari peperangan kemudian kembali lagi ke kancah peperangan itu.

Yang dimaksudkan adalah berpuasa 6 hari dari bulan syawal. Asy Sya’bi berkata, Berpuasa sehari setelah ramadhan adalah lebih aku sukai daripada berpuasa setahun penuh.”

Abdul Wahhab berkata, “Rahasia disyari’atkannya berpuasa pada hari-hari ini adalah karena nafsu itu kadng-kadang sudah siap lagi dengan kemampuannya menghadapi kesenangan-kesenangan pada hari raya, dan terjadilah suatu kelengahan dan terhalang. Maka enam hari ini seakan-akan menutup kekurangan-kekurangan dalam menunaikan dan cela-cela dalam puasa ramadhan seperti shalat-shalat sunat yang mengikuti shalat-shalat fardhu atau seperti sujud sahwi.”

Sedangkan cara-cara berpuasa enam hari itu adalah bahwa 6 hari secara berturut-turut. Par ulama mengatakan bahwa yang lebih utama puasa 6 hari itu hendaknya berturut-turut tidak terpisah-pisah. Karena yang berturut-turut itulah yang lebih memungkinkan untuk terangnya hati daripada yang terpisah-pisah.

Puasa 6 hari syawal

Menurut Ali Zadah bahwa sebaiknya dalam puasa 6 hari ini orang harus memelihara apa yang harus dipelihara dalam puasa bulan ramadhan, bahkan melebihinya. Sebab 6 hari ini sebagai penutup kekurangan.

Nabi Muhammad bersabda, “Barang siapa yang berpuasa bulan ramadhan, kemudian mengikutkannya dengan 6 hari bulan syawal, maka keluarlah dia dari dosa-dosanya seperti pada harinya dia dilahirkan ibunya.”

Scroll to Top