Kita harus optimis dalam menjalani hidup, karena segala sesuatu sudah ada qadha dan qadarnya. Kita juga harus mempunyai harapan yang baik (optimis) akan mendapatkan rahmat Allah dan ampunan Allah. beberapa keterangan atau dalil di bawah ini menjelaskan tentang keharusan kita untuk berpengharapan baik dan berprasangka baik kepada Allah.
Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan bahwa Rasulullah telah bersabda sebagai berikut:
Sesungguhnya Allah mempunyai seratus rahmat. Satu rahmat diantaranya diturunkan dibagikan antara jin, manusia, binatang melata, dan serangga. Di dalam ruang lingkup rahmat itu, mereka saling berbelas kasih antara sesamanya. Dan dengannya pula mereka saling menyayangi. Dengannya, burung dan binatang buas berbelas kasih kepada anak-anaknya. Dan untuk yang 99 rahmat lainnya akan digunakan oleh Allah memberi belas kasih kepada hamba-hamba-Nya nanti di hari kiamat.
Dan juga riwayat Imam Bukhari dan Muslim, bahwa pada suatu hari dihadapkan kepada Rasulullah beberapa orang tawanan. Ternyata di dalamnya ada seorang perempuan yang meneteskan air susunya sambil mencari-cari anaknya. Lalu ditemuinya dan langsung diambilnya untuk diletakkan pada perutnya, lalu disusuinya. Lalu Rasulullah bersabda sebagai berikut:
“Apakah kamu berpendapat bahwa seorang perempuan ini akan meletakkan anaknya ke dalam neraka?” kami berkata, “Tidak.” dan dia mampu untuk tidak berbuat seperti ini. Rasulullah bersabda, “Allah lebih berbelas kasih kepada hamba-Nya daripada perempuan ini terhadap anaknya.”
Imam Nasa’i telah meriwayatkan dari Amir Arram, yang artinya sebagai berikut:
Pada suatu hari kami duduk-duduk di sisi Rasulullah, lalu datanglah seorang lelaki yang membawa pakaian yang di dalamnya ada sesuatu yang menarik perhatian. Lalu berkata, “Wahai Rasulullah, aku berjalan melewati pohon yang rindang, lalu aku mendengar suara beberapa anak burung. Lalu aku mengambilnya dan kuletakkan pada pakaianku ini. Akhirnya induknya datang, lalu berputar-putar di atas kepalaku. Rupanya mengetahui bahwa anaknya ada padaku. Akhirnya ia berkumpul jadi satu, lalu kubungkus dengan kainku. Jadi mereka sekarang bersamaku.”
Lalu Nabi SAW bersabda, “Letakkan seluruhnya.” Lalu lelaki itu meletakkannya. Namun induknya tidak mau meninggalkan anak-anaknya. Kemudian Rasulullah bersabda, “Apakah kamu kagum terhadap belas kasih sang induk kepada anak-anaknya. Demi Tuhan yang mengutus aku dengan benar, Allah lebih belas kasih kepada hamba-hamba-Nya daripada induk burung kepada anak-anaknya. Sekarang pulanglah dengan membawa anak-anak burung itu, dan letakkan mereka di tempat semula dimana kamu menhambilnya dahulu dan upayakan induknya ikut bersama mereka.” Lalu lelaki itu kembali pulang.