Menyebarkan salam atau mengucapkan salam memang sangat dianjurkan dalam syariat islam, tetapi ada beberapa salam yang tidak diperbolehkan seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.
Hukumnya makruh bila mengucapkan salam dalam kondisi berikut ini:
- Ketika orang sedang menriwayatkan hadis.
- Ketika adzan dan iqamat, yaitu saat orang-orang tenggelam menjawab adzan dan iqamat. Orang yang mengucapkan salam berdosa, tetapi mereka tetap wajib menjawab salam itu.
- Mengucap salam kepada orang yang berada di kakus (toilet). Menurut Abu Hanifah boleh menjawab salam itu di dalam hatinya dan tidak dengan lidahnya. Menurut Abu Yusuf tidak boleh menjawabnya secara mutlak. Dan menurut Syaikh Muhammad dia menjawab selesai dari memenuhi hajat.
- Mengucapkan salam kepada orang yang sedang mengerjakan shalat. Orang yang mengucapkan salam berdosa.
- Mengucapkan salam kepada orang yang minta-minta. Jika orang minta-minta itu memberi salam tidak wajib dijawab.
- Mengucap salam kepada guru ketika sedang mengajar dan jika diberi salam tidak wajib menjawab.
- Mengucap salam kepada orang yang sedang main catur.
- Mengucap salam kepada orang yang ahli bid’ah.
- Kepada orang yang menentang agama.
- Kepada orang-orang ahli Zindiq.
- Kepada pelawak yang sedang mulucu
- Orang yang sedang bercerita tentang kisah bohong.
- Orang yang suka lengah (menganggur).
- Orang yang suka memaki.
- Orang yang suka berbuat jahat.
- Orang yang sedang duduk di ujung-ujung jalan untuk memandang perempuan cantik atau laki-laki remaja yang menggairahkan.
- Orang yang sedang telanjang, baik di pemandian atau lainnya.
- Orang yang sedang bersenda gurau.
- Orang yang suka berbohong.
- Orang yang mencaci maki yang lain.
- Orang yang sedang bekerja di pasar.
- Orang yang sedang makan di pasar atau warung sedang banyak orang melihatnya.
- Orang yang suka menyanyi.
- Orang yang suka menerbangkan burung merpati.
- Kepada orang kafir
Nabi Muhammad berkata, “Barang siapa yang berbicara sebelum mengucapkan salam maka janganlah kamu menjawabnya.”
Sumber: Durrotun Nasihin