Ada yang mengatakan bahwa sabar adalah lebih baik daripada bersyukur. Karena orang-orang yang bersyukur akan bersama tambahan nikmat. Seperti firman Allah dalam surat Ibrahim ayat 7, “Sungguh jika kamu bersyukur tentu Aku akan menambahkan nikmatmu.”
Sedang orang-orang yang sabar selalu disertai oleh Allah, seperti firman-Nya dalam surat Al Baqarah ayat 153, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar.”
Dari Wahb Munabbah, dia berkata, “Nabi Musa berkata pada saat dia berada di bukit Thur, ‘Ya Tuhanku, tempat manakah diantara tempat-tempat di surga yang lebih Engkau cintai?’
Allah berfirman, ‘Hai Musa, Hadhiiratul Qudsi (Haribaab Tuhan Yang Maha Suci).’ Nabi Musa bertanya lagi, ‘Ya Tuhanku, siapakah yang akan menempatinya?’ Allah berfirman, ‘Orang-orang yang memiliki musibah.’
Nabi Musa berkata, ‘Terangkanlah kepadaku sifat-sifat mereka.’ Allah berfirman, ‘Hai Musa, mereka adalah sekelompok orang yang ketika bala’ menimpa mereka, maka mereka bersabar. Apabila aku menganugerahkan nikmat kepada mereka bersyukurlah mereka, apabila musibah menimpa mereka berkatalah mereka Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uuna (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya). Mereka itulah penghuni-penghuni surga Hadhiiratul Qudsi.”
Ath Thabarani meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Barang siapa yang ditimpa sebuah musibah dalam hartanya atau tubuhnya, lalu dia menyembunyikannya dan tidak mengadukannya kepada manusia maka Allah pasti mengampuninya.”
Maka sudah seharusnyalah bahwa bagi orang-orang yang berakal agar bersabar menghadapi beberapa macam musibah, bala’, ujian dan kefakiran, agar dia memperoleh ampunan Allah swt, dihapuskan kejahatannya dan diangkat derajatnya.
Sumber: Durrotun Nasihin