Larangan Untuk Membuka Rahasia Umat Islam

Hukumnya haram bila mengandung mudarat dan menyakitkan. Diriwayatkan di dalam kitab Sunan Abu Daud dan Sunan Turmudzi melalui Jabir yang menceritakan bahwa Rasulullah bersabda:

Apabila seorang lelaki melakukan suatu pembicaraan, kemudian ia berpaling (pergi), maka hal itu (pembicaraan itu) merupakan amanat baginya.

Imam Turmudzi mengatakan bahwa hadis ini hasan.

Makruh menanyakan kepada seorang lelaki mengapa ia memukul istrinya, jika hal itu tidak diperlukan.

Sebuah hadis menyebutkan, “Termasuk amalan Islam yang paling baik bagi seseorang ialah meninggalkan apa yang tidak penting baginya.”

Diriwayatkan di dalam kitab Sunan Abu Daud, Sunan Nasai dan Sunan Ibnu Majah melalui Umar ibnul Khaththab, yang menceritakan bahwa Nabi saw pernah bersabda:

seorang lelaki tidak boleh ditanya mengapa ia memukul istrinya.

Larangan menamakan waktu isya dan maghrib dengan nama yang lain

Makruh menamakan waktu Isya dengan istilah ‘atamah, dan makruh pula menamakan waktu Maghrib dengan istilah Isya.

Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari melalui Abdullah ibnu Mughaffal Al Muzani, yang menceritakan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:

jangan sekali-kali kalian terkalahkan oleh orang-orang Badui dalam menamakan salat Maghrib kalian, mereka menamakannya salat Isya.

Hadis yang menceritakan tentang penamaan salat Isya dengan istilah ‘atamah ialah seperti berikut ini:

Seandainya mereka mengetahui pahala yang terdapat pada (jamaah) salat subuh dan salat Isya, niscaya mereka mendatanginya, sekalipun harus merangkak.

Jawaban  mengenai masalah ini dipandang dari 2 segi; pertama, penamaan ini hanya sekedar penjelasan, mengingat larangan bukan bermakna haram, melainkan sekedar makruh tanzih. Kedua, pembicaraan ditujukan kepada orang yang dikhawatirkan bila mempunyai pemahaman keliru terhadap makna yang dimaksud seandainya dinamakan Isya.

Penamaan salat Subuh dengan istilah ghadah, menurut pendapat yang sahih tidak makruh. Tidak dilarang menamakan salat Maghrib dan Isya dengan istilah ‘Isyaaini, dan menamakan salat Isya dengan sebutan Isya akhir.

Rasulullah pernah bersabda:

Barang siapa dari kalangan wanita memakai wewangian kemenyan, janganlah ia mengikuti salat Isya akhir bersama kami.

Scroll to Top