Khutbah jumat, syarat, rukun, sunah dan makruhnya

Khutbah jumat merupakan suatu perkara yang dilakukan ketika melakukan shalat jumat. Di bawah ini akan diuraikan mengenaik syarat-syaratnya, rukun shalat jumat, sunah dan makruhnya.

Syarat khutbah jumat

  1. Khatib harus suci dari hadats besar dan hadats kecil.
  2. Harus menutupi aurat.
  3. Suci badan, pakaian dan tempat khutbah.
  4. Harus berdiri bagi yang kuasa berdiri.
  5. Hendaklah duduk di antara 2 khutbah dengan tuma’ninah.
  6. Hendaklah muwwalat, yaitu bersambung antara 2 khutbah kedua dengan shalat jumatnya.
  7. Hendaklah dengan suara yang keras, kira-kira dapat didengar oleh 40 jamaah.
  8. Khutbah hendaklah dibaca pada waktu shalat dhuhur.

Rukun-khutbah yaitu:

  1. Memuji kepada Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah.
  2. Membaca shalawat atas Nabi Muhammad, dengan mengucapkan Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammad.
  3. Membaca dua kalimah syahadat, yakni menyaksikan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad ialah utusan-Nya.
  4. Memberi wasiat kepada kaum muslimin supaya takwa kepada Allah dengan ucapan Ittaqullaaha (bertaqwalah kepada Allah).
  5. Membaca ayat Al Qur’an dalam salah satu dari dua khutbah, misalnya Innalladziina aamanuu wa’amilush shaalihaati lahum jannaatun na’iim (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berbuat shaleh, maka mereka itulah yang memperoleh surga Na’im (tempat kenikmatan).
  6. Mendoakan orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan untuk memperoleh ampunan di dalam khutbah kedua. Misalnya Allaahummaghfir lil mu’miniina wal mu’minaati wal muslimiina wal muslimaatil al ahyaa-i minhum wal amwaati.

Sunat khutbah jumat

  1. Khatib hendaklah memberi salam kepada hadirin.
  2. Hendaklah dilakukan di atas mimbar atau tempat yang lebih tinggi.
  3. Letak mimbar hendaklah di sebelah kanan mihrab (tempat shalat imam).
  4. Membaca surat Al Ikhlas sewaktu duduk antara 2 khutbah.
  5. Menertibkan 3 rukun, yaitu dimulai dengan puji-pujian, kemudian shalawat atas Nabi, kemudian berwasiat (memberi nasihat) kepada hadirin.
  6. Hendaklah khutbah itu mudah dipahami, fasih dan mengenai sasaran.
  7. Khatib tidak berpaling ke kanan dan ke kiri atau ke belakang ketika berkhutbah.
  8. Khutbah hendaknya pendek, artinya tidak bertele-tele.
  9. Si pendengar hendaklah diam dan memperhatikan. Sebagian ulama mengatakan haram bercakap-cakap ketika mendengarkan khutbah.
  10. Khatib hendaknya cepat-cepat turun dari mimbar jika khutbah sudah selesai.

Yang dimakruhkan dalam khutbah jumat:

  1. Khatib sering berpaling ke kiri dan ke kanan di waktu berkhutbah. Lebih-lebih menengok ke belakang.
  2. Memukul-mukul kaki atau tangan di mimbar pada waktu berkhutbah.
  3. Terlalu cepat dalam khutbah kedua.
  4. Terlalu rendah dan lemah suaranya dalam khutbah kedua, sehingga tidak terdengar.
  5. Berlebih-lebihan memuji sifat kepada raja atau pejabat ketika berdoa untuk pribadinya.

Keutamaan hari jumat

Hari jumat ialah hari yang mulia bagi umat islam. karena itu mulai malam jumat hendaklah memperbanyak amal-amal ibadah seperti membaca Al Qur’an (Al Kahfi, AL Ikhlas, dan lain-lain)

Nabi Muhammad bersabda, “Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam jumat atau pada hari jumat, maka diberi sinar darimana dia membacanya sampai ke Mekkah, diampuni dosa-dosanya sampai pada hari jumat berikutnya dan ditambah 3 hari, dan para malaikat 70.000 memintakan tambahnya rahmat baginya sehingga pagi hari, dan disembuhkan dari penyakit lepra serta selamat pula dari fitnahnya Dajjal.”

Nabi Muhammad bersabda, “Barang siapa yang membaca shalawat untuk saya sebanyak 100 kali pada hari jumat, maka diampuni dosanya selama 80 tahun.”

Related Posts