Manusia itu tidak luput dari kesalahan, di dalam hidupnya mungkin saja dia pernah berbuat dosa kepada Allah.
Apabila seseorang terlanjur berbuat dosa, maka dia harus bertaubat kepada Allah. memohon ampun kepada Allah, menyesali apa yang telah dilakukannya, dan tidak melakukan perbuatan dosa lagi.
Allah berfirman dalam surat Al Hijr ayat 49-50, “Kabarkanlah pada hamba-Ku, bahwa Akulah Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan sesungguhnya siksa-Ku adalah siksa yang pedih.”
Sebab turunnya ayat ini adalah bahwa Nabi Muhammad pernah keluar pada para sahabatnya, sedang mereka tertawa-tawa, lalu bersabdalah beliau:
“Apakah kamu tertawa sedang di hadapanmu terdapat neraka?” maka datanglah malaikat Jibril, dan berkata, “Tuhanmu berfirman kepadamu, ‘Ya Muhammad, janganlah engkau berbuat putus asa hamba-hamba-Ku, karena sesungguhnya Aku Maha Pengampun kepada dosa-dosa mereka lagi Maha Penyayang terhadap mereka.”
Seorang hamba hendaknya selalu takut dan mengharap ridha Allah. karena takut dan mengharap adalah ibarat dua buah sayap bagi seorang mukmin, karena dia dapat mencapai keduanya pada apa yang diharapkannya dari Allah dan aman dari Tuhan yang ditakutinya.
Luqman berkata kepada anaknya, “Hai anakku, mengharaplah kepada Allah dengan sebuah harapan yang tidak membuatmu merasa aman disebabkannya dari siksa Allah. dan takutlah engkau kepada Allah dengan takut yang tidak membuat engkau berputus asa dalam takut itu dari rahmat Allah.”
Sumber: Durrotun Nasihin