Kesulitan atau kebutuhan merupakan perkara dzati buat kita, tegasnya tidak akan pisah dari dzat kita. Dan datangnya macam-macam kebutuhan itu adalah peringatan buat kita terhadap perkara yang samar ke kita dari kesulitan kepada diri kita. Dan kesulitan golongan dzati tidak akan bisa dihilangkan dengan datangnya yang dibutuhkan.
Penjelasan :
Sebenar-benarnya manusia selama hidup di dunia itu tidak akan bisa pisah dari kesulitan dan kebutuhan. Sebab kebutuhan yang sangat atau mendesak adalah termasuk golongan dzati bagi diri manusia.
Dan kenapa kebutuhan ini termasuk ke dalam golongan dzati, sebab jiwa manusia didalamnya oleh Allah disusun diantara hisi (panca indera) dan ma’nawi, tegasnya jiwa raga tidak akan bisa ajeg (sempurna) tanpa dibarengin ruh. Dan adanya ruh itu sirrun min asrorillaah, artinya sesuatu yang halus yang tidak ada yang tahu kecuali Allah.
Adanya kebutuhan ini difirmankan oleh Allah : yaa ayyuhannaasu antum fuqaraa an ilallaahi wallaahu huwal ghaniyyul hamiidu “ Hai, ingatlah orang-orang bahwa kalian semua membutuhkan pertolongan Allah, sedangkan Allah itu adalah Maha Kaya dari makhluknya, dan Maha Terpuji”.
Dengan adanya kebutuhan (datangnya macam-macam sebab kebutuhan), itu jadi peringatan bagi kita bahwa sebenarnya kita adalah Maha Butuh. Dan dengan adanya dihasilkan macam-macam kebutuhan ini, itu tidak akan bisa menghilangkan terhadap kebutuhan kita.
Diambil dari kitab Al Hikam karangan Assyeikh al Imam Ibni ‘Athoillah Assukandari (hikmah kesembilan puluh enam)