Menurut Sayyidina Utsman radhiyallahu ‘anhu, bahwa siapa saja orang yang menjaga shalat lima waktu pada waktunya, artinya melaksanakan shalat pada waktunya. Dan tetap melaksanakan shalat fardhu (artinya tidak pernah meninggalkannya), maka Allah akan memberikan kepada orang tersebut sembilan macam karamah atau kemulyaan.
- Allah mencintainya. Artinya Allah menentukan kepada orang tersebut dengan qurbah/kedekatan, dan berbagai macam tingkah atau perbuatan yang baik.
- badannya akan menjadi sehat/selamat, artinya tidak ada aib.
- malaikat akan menjaganya dari berbagai macam musibah yang tidak mubram.
- bakal turun keberkahan, tegasnya kebaikan yang banyak di rumahnya.
- akan terlihat pada wajahnya ciri-ciri orang-orang yang shalih, maksudnya tanda-tandanya shalihin.
- Allah akan melemahkan hatinya, sehingga akhirnya dia mau menerima berbagai pepatah dan nasihat.
- orang tersebut akan melewati jembatan shiratal mustaqim seperti kilat yang bersinar(yang menerangi).
- Allah akan menyelamatkan orang tersebut dari neraka (neraka jahanam).
Dan yang kesembilan adalah Allah akan menempatkan orang tersebut bertetangga dengan orang yang tidak ada rasa takut bertetangga dengan mereka, dan tidak merasa prihatin orang-orang tersebut. Artinya berdekatan dengan para walinya Allah.
Rasulullah saw bersabda: Lima shalat fardhu, siapa saja orang yang menjaga shalat fardhu yang lima waktu, maka terbukti shalatnya itu merupakan cahaya, dan dalil, serta keselamatan di hari kiamat. Dan siapa saja yang tidak menjaga shalat fardhu lima waktu, maka tidak bukti shalat itu menjadi cahaya bagi dirinya, serta tidak menjadi dalil dan tidak ada keselamatan. Dan orang tersebut di hari kiamat akan berbarengan dengan Fir’aun, Qarun, Fatih Haman, dan Ubay bin Khalaf. HR Ibnu Nashar
Sumber: Kitab Nashaihul ‘ibaad karangan Syeikh Muhammad Nawawi bin ‘umar