Dalam bidang kimia ada yang dinamakan haloalkana, unsur ini memiliki kegunaan dalam kehidupan sehari-hari yang besar sekali. Selain itu haloalkana memiliki sifat yang akan dijelaskan dalam artikel di bawah ini.
Kegunaan Haloalkana dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
- Freon (CFC) digunakan sebagai zat pendingin.
- Teflon (2CHClF2) digunakan sebagai bahan pembuat panci dan berbagai macam alat masak.
- Karbon Tetra Klorida (CCl4) digunakan sebagai pemadam api.
- Kloroform (CHCl3) digunakan sebagai pelarut zat organik.
- Tetra Kloro Etilena (C2Cl4) digunakan sebagai pelarut lemak dalam pengolahan logam dan tekstil.
- Klorometana (C2H5Cl) digunakan sebagai bahan untuk membuat plastik.
- Dikloro difenil trikloroetana (DDT) digunakan untuk mengendalikan populasi serangga.
- Diklorometana (CH2Cl2) digunakan sebagai bahan untuk membuat cat dan anestesi ringan.
- Venilklorida (C2H3Cl) digunakan sebagai bahan untuk membuat PVC.
- Bromometana (CH3Br) digunakan sebagai pemadam api, bahan pengasapan pada penyimpanan biji-bijian dan buah-buahan.
- Iodoform (CHI3) digunakan sebagai antiseptik.
Sifat-sifat haloalkana
- Titik leleh dan didihnya tinggi
- Bersifat polar dan larut dalam air
- Tidak larut dalam senyawa nonpolar
- Berwujud gas (suku rendah) dan berwujud padat (suku tinggi)
- Bereaksi dengan basa kuat membentuk alkena
- Selain ester, satu-satunya turunan alkana yang dapat mengalami reaksi hidrolisis
Haloalkana umumnya menyerupai alkana induknya dalam hal tidak berwarna, relatif tidak berbau, dan hidrofobik. karbon tetraklorida (CCI4) adalah suatu padatan sementara karbon tetrafluorida (CF4) merupakan gas. Karena mereka terdiri dari sedikit ikatan C–H, halokarbon kurang mudah terbakar dibanding alkana, dan beberapa digunakan dalam alat pemadam kebakaran.
Haloalkana adalah pelarut yang lebih baik daripada alkana yang sesuai karena meningkatnya polaritas mereka. Haloalkana yang mengandung halogen selain fluorin lebih reaktif daripada alkana induknya. Banyak dari mereka merupakan agen pengalkilasi, dengan haloalkana primer dan yang mengandung halogen lebih berat menjadi yang paling aktif (fluoroalkana tidak bertindak sebagai agen pengalkilasi dalam kondisi normal). Kemampuan membuat tipis lapisan ozon dari CFC muncul dari fotolabilitas dari ikatan C-Cl.
Senyawa klorometana dan kloroetana berwujud gas pada suhu kamar dan tekanan normal.Haloalkana yang lebih tinggi berupa cairan mudah menguap. Titik didih isomer haloalkana berubah sesuai urutan berikut: primer > sekunder > tersier.
Pengertian Haloalkana
Haloalkana adalah turunan alkana yang mempunyai gugus fungsi —X (X = Fluor, klor, brom, dan iodin ; golongan halogen). Rumus umumnya adalah CnH2n+1X, makanya haloalkana tidak mempunyai isomer gugus fungsi.
Haloalkana merupakan senyawa karbon di mana atom karbon berikatan dengan halogen. Terbentuk dari substitusi atom hidrogen pada alkana oleh halogen. Haloalkana memiliki rumus umum: CnH2n+1X. Dan tanpa kita sadari ternyata berbagai jenis-jenis senyawa haloalkana sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tata Nama Haloalkana
Tata nama senyawa haloalkana diawali dengan kata fluoro, kloro, bromo, atau iodo dan diikuti nama alkana yang mengikatnya.
Berikut beberapa aturan Penamaan Senyawa Haloalkana:
- Periksa jenis ikatannya. Jika memiliki ikatan tunggal dan mengandung salah satu atom halogen, berarti senyawa tersebut merupakan senyawa haloalkana.
- Tentukan rantai induk dan atom halogennya.
- Beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga atom halogen terikat pada atom C yang paling kecil.
- Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkana rantai lurus.
- Atom halogen diberi nama sesuai dengan jenis atomnya.
- Tuliskan nomor cabang, diikuti tanda (–), nama atom halogen yang menyambung dengan nama rantai lurus.
Peranan dan Keberadaan Haloalkana
Haloalkana menjadi perhatian luas karena mereka tersebar luas dan memiliki dampak menguntungkan dan merugikan yang beraneka ragam. Lautan diperkirakan melepaskan 1-2 juta ton bromometana per tahun.
Sejumlah besar obat-obatan mengandung halogen, terutama fluor. Diperkirakan seperlima dari obat-obatan mengandung fluor, termasuk beberapa obat yang paling banyak digunakan. Contohnya termasuk 5-fluorouracil, fluoxetine (Prozac), paroxetine (Paxil), ciprofloxacin (Cipro), mefloquine, dan fluconazole.
Efek menguntungkan timbul karena ikatan C-F relatif tidak aktif. Eter tersubstitusi-fluor adalah anestesi volatil, termasuk produk komersial methoxyflurane, enflurane, isoflurane, sevoflurane dan desflurane. Anestetik fluorokarbon mengurangi bahaya kerawanan kebakaran dengan dietil eter dan siklopropana. Alkana yang difluorinasi digunakan sebagai pengganti darah.
Struktur teflon
Alkena terklorinasi atau terfluorinasi mengalami polimerisasi. Polimer terhalogenasi penting antara lain polivinil klorida (PVC), dan politetrafluoroetena (PTFE, atau Teflon). Produksi bahan ini melepaskan sejumlah besar limbah.
Reaksi-reaksi Haloalkana
Haloalkana merupakan bahan industri yang sangat penting..Biasanya pembuatan haloalkana dibuat dari alkana melalui reaksi substitusi dan eliminasi. Berikut reaksi-reaksinya.
a. Reaksi Logam Mg
Reaksi ini menghasilkan senyawa Grignard, dengan bantuan logam Mg (magnesium). Contoh reaksi ini adalah:
CH3—CH2Br + Mg –> CH3—CH2MgBr
Nah, CH3—CH2MgBr adalah senyawa Grignard hasil reaksi haloalkana dengan logam Mg.
b. Reaksi Hidrolisis
Karena reaksi hidrolisis selalu dikatikan dengan air (H2O), maka senyawa haloalkana tersebut bereaksi dengan air menghasilkan alkohol primer dan suatu asam. Berikut salah satu reaksinya
CH3—CH2—CH2Br + H2O —> CH3—CH2—CH2—OH + HBr
c. Reaksi Substitusi Atom Halogen oleh gugus –OH
Reaksi ini cukup menggantikan posisi gugus halogen (—X) pada haloalkana dengan gugus alkohol (—OH). Hasilnya berupa alkohol primer dan garam.
d. Reaksi Eliminasi
Reaksi eliminasi HX dapat terjadi, dengan syarat harus dipanaskan bersama suatu aloksida. Aloksida itu apa? Aloksida adalah suatu basa Bronsted-Lowry yang sifatnya sangat kuat.Biasanya aloksida mengandung unsur-unsur pada golongan IA (kecuali H) dan IIA