Terasa sempitnya hidup ini, atau berbagai gambaran negatif yang sering terbentuk saat melihat kejadian-kejadian di hadapan kita, kerap menyeret kita ke arah ketidakbahagiaan. Salah satu penyebab hal itu adalah keengganan kita mendoakan orang lain. Cobalah Kita berdoa agar Allah ta’ala melapangkan hati pasangan, insya Allah, kelapangan hati pun akan Kita dapatkan.
Ini sejalan dengan hadits Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Di atas kepalanya ada malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ’aamiin’ dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.” (Riwayat Muslim).
Betapa banyak rumah tangga diselamatkan oleh Allah Ta’ala dari kehancuran, karena doa seorang suami atau istri untuk pasangannya. Doa, bisa mengubah sesuatu yang sepertinya tak mungkin, menjadi mungkin. Tentu saja, dengan izin Allah ta’ala.
Pernikahan adalah sebuah jalinan suci yang menciptakan sebuah keluarga baru dimana bersatunya sepasang manusia yaitu pria dan wanita menjadi sepasang suami dan istri yang kemudian akan menjalani kehidupan baru yaitu rumah tangga.
Dalam rumah tangga kadang terjadi perbedaan pendapat antara suami dan istri sehingga menimbulkan pertengkaran, dan hal ini adalah wajar karena setiap orang memang memiliki pendapat masing-masing. Yang membuat tidak wajar adalah ketika pertengkaran itu terjadi secara terus menerus, dan kadang kala menimbulkan tindakan fisik yang bersifat melukai.
Hal ini tentunya sangat tidak di harapkan dalam sebuah hubungan rumah tangga, maka dari itu usahakan untuk selalu meredam ego dan menumbuhkan rasa sabar dihati. Jika memang terjadi perbedaan pendapat, maka dapat diselesaikan secara baik-baik, dan penuh kasih sayang, Karena sebagai pasangan suami istri adalah wajib hukumnya untuk saling menyanyangi dan mengasihi, dan kita semua juga tahu bahwa didalam kasih sayang tidak ada rasa ingin menyakiti. Maka dari itu tumbuhkanlah selalu rasa kasih sayang yang suci dengan didasari niat untuk membahagiakan pasangan.
Alangkah indahnya jika hari-hari dalam rumah tangga selalu dipenuhi dengan rasa pengertian yang tulus ikhlas, Karena sepasang suami istri harus saling mengerti dan memahami satu sama lain. Inilah pentingnya keterbukaan antara keduannya. Karena segala sesuatu yang ditutupi kadang akan menimbulkan pertanyaan dan rasa curiga sehingga akan menimbulkan sebuah pikiran yang negatif. Pikiran negatif adalah pemicu awal sebuah konflik dalam rumah tangga. Maka ikhlaskan hati untuk memahami atau mengerti pasangan kita agar kita tahu apa yang dia inginkan. Langkah awal membahagiakan pasangan adalah ketika kita mengetahui apa yang diinginkannya.
1 hal lagi yang membuat rumah tangga menjadi bahagia adalah keharmonisan. Rumah tangga yang harmonis adalah salah satu wujud dari suksesnya hubungan rumah tangga. Untuk menciptakan sebuah hubungan yang harmonis sangat diperlukan sebuah komunikasi yang baik diantara kedua pasangan. Alangkah bahagiaanya jika dalam komunikasi tersebut sering diisi oleh candaan atau gurauan yang menghadirkan keceriaan, karena keceriaan adalah salah satu bibit unggul penumbuh kebahagiaan.
Salah satu faktor lain sebagai pencipta keharmonisan adalah rasa saling percaya. Jika kepercayaan sudah terjalin dengan sangat kuat, maka hubungan rumah tangga pun juga akan kuat karena sering dalam rumah tangga terjadi rasa cemburu yang disebabkan pasangannya dekat dengan orang lain. Jika tidak ada rasa kepercayaan maka akan hadir kecurigaan dan fikiran yang negatif yang akan menimbulkan pertengkaran.