Istighfar atau memohon ampun kepada Allah sangat dianjurkan sekali dalam ajaran islam. Hadis yang menceritakan tentang istighfar sangat banyak sekali, dan beberapa diantaranya adalah seperti yang di bawah ini.
Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Muslim melalui Al Aghar Al Muzani, yang menceritakan bahwa Rasulullah telah bersabda:
“Sesungguhnya hatiku benar-benar merasa suka cita, dan sesungguhnya aku benar-benar mohon ampun kepada Allah dalam sehari sebanyak seratus kali.”
Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari melalui Abu Hurairah, yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw telah bersabda:
“Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar dan bertobat kepada Allah dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.”
Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari melalui Syadda ibnu Aus, yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw telah bersabda:
Raja istighfar ialah ucapan seorang hamba, “Allaahumma anta rabbi laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka, wa anaa ‘ala ‘ahdika wawa’dika mastatha’tu, a’uudzubika min syarri maa shana’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bidzanbii, faghfirlii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta,” (Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau telah menciptakan diriku dan aku adalah hamba-Mu, aku telah berada dalam ikrar dan janji-Mu dengan semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang kuperbuat, aku mengakui semua nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosa-dosaku; maka ampunilah aku, karena sesungguhnya iada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau).
Barang siapa yang mengucapkannya di siang hari dengan penuh keyakinan, lalu ia mati pada siang hari itu juga sebelum petang hari, maka ia termasuk ahli surga. Barang siapa yang mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan kepadanya, lalu ia mati sebelum pagi hari, maka ia termasuk ahli surga.