Membaca shalawat untuk Nabi Muhammad saw merupakan sebuah hal yang sangat baik sekali. hal ini dikarenakan bahwa dengan membaca shalawatakan memberikan banyak kebaikan dan manfaat bagi yang membacanya.
Ada seorang shalih yang duduk dalam tasyahhud dan lupa membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw. Kemudian dia bermimpi dalam tidurnya bahwa dia melihat Nabi Muhammad.
Bersabdalah Nab Muhammad kepadaya, “Mengapa engkau sampai lupa membaca shalawat kepadaku?” dia menjawab, “Aku telah tenggelam dengan memuji Allah dan beribadah kepada-Nya. Maka lupalah aku.”
Nabi Muhammad bersabda, “Bukankah engkau mendengar sabdaku, ‘Amal-amal itu dihentikan dan doa-doa pun ditahan sehingga dibacakan shalawat kepadaku.’
Dan beliau bersabda, ‘Jika seorang hamba datang dengan membawa segala kebaikan penghuni dunia tetapi di dalamnya tidak terdapat shalawat kepadaku maka ditolaklah kebaikan itu dan tidak diterima.”
Nabi Muhammad bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling utama dari manusia ini di sisiku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak membaca shalawat kepadaku.”
Diriwayatkan bahwa ada seorang ahli zuhud pernah bermimpi melihat Nabi Muhammad dalam tidurnya. Zahid itu menghadap beliau tetapi beliua tidak mau memandangnya. Berkatalah si Zahid, “Ya Rasulullah, apakah engkau marah kepadaku?” nabi Muhammad saw menjawab, “Tidak.”
Si Zahid berkata lagi, “Tidakkah engkau mengenalku, aku adalah Fulan yang Zahid?” Nabi Muhammad bersabda, “Aku tidak mengenalmu.” Zahid berkata, “Ya Rasulullah, aku pernah mendengar para ulama berkata, ‘Sesungguhnya Nabi Muhammad mengenal ummatnya seperti ayah dan ibu mengenal kepada anaknya.’
Nabi Muhammad bersabda, “Ulama-ulamaitu benar, sesungguhnya Nabi itulebih mengenal ummatnya daripada ayah dan ibunya.” Yakni mengenal orang yang mau membaca shalawat kepada Nabi-Nya menurut kadar bacaan shalawatnya.”
Sumber: Durrotun Nasihin