Hikmah kelipatan pahala umat Nabi Muhammad
Sedekah yang dilakukan dengan ikhlas dan hanya mengharapkan ridha Allah, maka Allah akan membalasnya dengan pahala yang berlipat-lipat.
Dalam ajaran islam, sedekah yang pahalanya berlipat-lipat diberikan kepada umat Nabi Muhammad. Hal ini mengandung hikmah, diantaranya adalah:
Umur umat terdahulu adalah panjang dan ketaatannya pun banyak. Sedang umur umat saat ini adalah pendek maka ketaatannya pun sedikit. Maka Allah mengutamakan mereka atas umat-umat terdahulu dengan melipatgandakan pahala amal dan membuat keutamaan waktu serta lailatul qadar, agar ketaatan mereka lebih banyak daripada ketaatan umat-umat terdahulu.
Hal ini sebagaimana telah diriwayatkan bahwa Nabi Musa berkata, “Ya Tuhanku, aku menemukan dalam Taurar sebuah umat yang kebaikannya dicatat 10 kali lipat, sedang kejahatannya dicatat semisalnya. Jadikanlah mereka itu adalah umatku.” Allah berfirman, “Hai Musa, mereka adalah umat Muhammad yang datang di akhir masa.”
Hikmah berikutnya ialah derajat-derajat surga itu hanya dapat dicapai dengan taat murni tidak disertai dengan kekurangan, sedang ketaatan umat Muhammad disertai dengan kekurangan. Maka Allah menentukan kelipatan itu karena karunia dan kemurahan-Nya, agar kekurangan umat ini menjadi sempurna berkat kelipatan itu, hingga dapat diketahui bahwa mereka memperoleh derajat-derajat surga itu berkat kelipatan.
Hikmah yang lainnya ialah kedudukannya sebagai kelipatan. Karena pihak lawan di hari kiamat akan selalu bergayut pada musuhnya, dan akan pergi membawa amal mereka. Lalu tinggallah pada musuh-musuh itu kelipatan amal. Pihak lawan masih menuntut dan berkata, “Ya Tuhanku, berikanlah padaku kelipatannya.” Allah berfirman, “Itu bukanlah perbuatan mereka. Tetapi itu adalah berkat rahmat-Ku dan Aku tidak akan mencabut rahmat-Ku. Aku hanya akan memberikan kepadamu amal perbuatannya saja.”
Sumber: Durrotun Nasihin