Cahaya itu ada 2 macam, yaitu:
- Cahaya hissi, yaitu cahaya yang seperti matahari yang membukakan penglihatan mata., sehingga bisa melihat macam-macam jejak ciptaan Allah.
- Cahaya ma’ani, yaitu cahaya yang ditibakan (diberikan) oleh Allah swt didalam hati, sehingga bisa melihat macam-macam perkara ma’nawi. Akhirnya mengerti terhadap adanya Allah dan sifat-sifat-Nya.
Nah cahaya ma’nawi itu ada 3 bagian, yaitu dengan menghitung-hitung kekuatan dan kelemahannya.
- Maka kalau cahaya islam itu keadaannya lemah seperti cahaya bintang. Dengan adanya cahaya ini bisa terbuka wujudnya Allah, yaitu dari wujudnya ciptaan Allah.
- Cahaya keimanan, ini lebih terang seperti cahaya bulan. Sehingga dengan adanya cahaya keimanan ini, tidak semata-mata ada perkara yang bergerak atau diam, kecuali tahu qudratnya Allah dan ‘Ilmu-Nya.
- Cahaya ihsan, yaitu yang bisa membukakan ke kita agar mengerti tentang haqiqatnya dzat Allah. Maka tidak terlihat suatu perkara kecuali melihat terhadap dzat yang menciptakannya.
Diambil dari kitab Al Hikam karangan Assyeikh al Imam Ibni ‘Athoillah Assukandari (hikmah keseratus lima puluh)