Keterangan yang diterima dari Syeikh Abil Faidh Dzilnuunil Mishrii, namanya adalah Tsauban bin Ibrahim, sering disebut al Faidh bin Ibrahim, bapaknya adalah seseorang yang terbukti merupakan tukang kembali ke Allah (ma’rifat), dan satu-satunya orang pada saat itu dalam hal ilmu dan wara’nya, dalam tingkah laku serta adabnya. Syeikh Tsauban merupakan seorang lelaki yang wajahnya agak merah dan janggutnya tidak putih, beliau meninggal pada tahun 245 hijriah.
Menurut beliau bahwa tiap orang yang takut kepada suatu perkara, maka dia adalah orang yang kabur dari perkara tersebut. Jadi siapa saja orang yang takut akan siksa neraka, maka tentu saja orang itu akan beramal atau melakukan amal yang bisa menjauhkan dirinya dari siksa neraka.
Dan siapa saja orang yang menyenangi atau menyukai suatu perkara, maka dia adalah orang yang memperjuangkan perkara tersebut. Artinya adalah siapa saja orang yang menyenangi atau menginginkan surga, maka tentu dia akan beramal atau melakukan amal yang bisa mendekatkan dirinya (memasukkannya) ke dalam surga.
Surga dan neraka merupakan suatu tempat yang diciptakan oleh Allah swt, dan merupakan tempat kembalinya makhluk, baik itu manusia, jin, dan setan.
Setiap manusia pasti menginginkan dirinya masuk surga, dan sangat tidak menginginkan masuk neraka. Oleh karena itu, mereka harus melaksanakan amal yang bisa memasukkannya atau mendekatkan dirinya ke surga, serta menjauhi amal dan perbuatan buruk yang bisa menjerumuskannya ke dalam neraka.
Sumber: Kitab Nashaihul ‘ibaad karangan Syeikh Muhammad Nawawi bin ‘umar