Siapa saja orang yang menemui buah amalnya di alam dunia, maka itu jadi dalil tentang penerimaan di akhirat.
Penjelasan :
Disini akan dijelaskan tentang sebagian dari ciri-ciri diterimanya amal. Yaitu siapa saja orang yang menemui buahnya amal di alam dunia, tegasnya enaknya merasa tho’at, nikmatnya munajat, tenteramnya hati, dengan melekatkannya hati kepada Allah swt, atau bahagianya hati sehingga tidak ada yang ditakuti dan prihatin seperti tingkahnya para wali, yang difirmankan oleh Allah swt : alaa inna auliyaa Allaahi laa khoufun ‘alaihim walaa hum yahzanuun, “Hai ingat-ingat sebenar-benarnya kekasih Allah itu tidak ada ketakutan, yang tetap ke wali”.
Firman Allah : man ‘amila sholihan min dzakarin au untsa wahuwa mu’minun falnuhyiyannahu hayaatan thoyyibatan, siapa saja orang yang beramal sholih dari golongan laki-laki dan perempuan disertai iman yang sempurna, maka Aku akan memberi kehidupan ke orang itu dengan kehidupan yang tenteram.
Nah dengan adanya orang yang beramal terus menemukan macam-macam buahnya amal, itu jadi dalil diterimanya amal di akhirat. Kesimpulannya adalah bahwa setiap amal yang kita lakukan harus ikhlas, semata-mata hanya mengharap ridho Allah swt.
Setiap amal yang kita lakukan, selain akan diberi ganjaran yang banyak, terkadang didunia juga akan terlihat ciri-cirinya, apakah amal kita diterima atau tidak.
Diambil dari kitab Al Hikam karangan Assyeikh al Imam Ibni ‘Athoillah Assukandari (hikmah ketujuh puluh dua)