Setiap makhluk itu dijamin rezekinya oleh Allah swt.
Allah berfirman dalam surat Huud ayat 6, “Dan tidak ada suatu binatang yang melata di permukaan bumi ini kecuali Allah yang menanggung rezekinya. Dan dia mengetahui tempat tetapnya dan tempat penyimpanannya. Masing-masing ada dalam Kitab yang nyata.”
Asy Syaikh al-Ustadz Imam Ahmada mengatakan bahwa pernah Nabi Muhammad saw mengawini seorang perempuan dan beliau memboyong perempuan itu ke rumahnya. Beliau mengadakan walimah dan mengundang para sahabatnya di rumahnya. Sedang makanan waktu itu hanya sedikit dan para sahabat menjilati makanan itu karena sangat cair karena tepungnya sedikit.
Setiap orang memperbincangkan sesuatu di antara mereka, sedang Nabi Muhammad saw mengerjakan shalat. Setelah beliau selesai lalu berkata, “Apa yang kamu perbincangkan itu?” mereka berkata, “mengenai rezeki.”
Kemudian Nabi Muhammad bersabda, “maukah kamu aku ceritakan tentang cerita yang diceritakan Jibril kepadaku?” mereka berkata, “Ya Rasulullah.”
Beliau bersabda, “Jibril menceritakan kepadaku bahwa saudaraku Sulaiman pernah shalat di tepi pantai. Dilihatnya seekor semut yang sedang berjalan sedang pada mulutnya menggigit-gigit sebuah daun hijau. Berteriklah semut itu, dan muncullah seekor katak. Katak itu menggendongnya di atas punggungnya dan membawanya menyelam. Setelah satu jam berlalu semut itu muncul di permukaan air dan datang.”
Bertanyalah Nabi Sulaiman, ‘Ceritakanlah kepadaku mengenai ceritamu.’ Semut berkata, ‘Di dasar laut ini ada sebuah batu besar, di dalam tengah batu itu hidup seekor ulat. Allah benar-benar telah menjadikan rezkinya padaku. Maka setiap hari aku membawa kepadanya apa yang diberikan Allah sebagai rezkinya dua kali. Allah telah menciptakan malaikat untukku dalam laut ini yang menjelma menjadi katak. Dia selalu membawaku dan menyelam ke dasar laut sehingga dia meletakkan aku di atas batu besar itu. Terbelahlah batu itu sehingga ulat tersebut dapat keluar dari sana. Lalu aku memberinya makan dari apa yang aku bawa. Setelah selesai katak itupun menggendongku ke permukaan air lagi.’
Setiap ulat itu selesai makan rezkinya dia berkata, ‘Maha Suci Tuhan yang menciptakan aku, dan aku menjadikan aku di dasar lautan dan tidak melupakan aku dalam hal rezki.’ Apakah Dia akan melupakan umat Muhammad dari rahmat-Nya.”
Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka Dia akan mencukupinya.”
Sumber: Durrotun Nasihin