Abdal ialah jamak bagi kalimah badal atau bidl, juga disebut badil yang dijamakkan dengan kata budala’. Yaitu suatu kumpulan/golongan dari kalangan para wali Allah SWT, apabila salah seorang daripada mereka meninggal dunia, maka Allah akan menggantikan tempatnya dengan seorang wali yang lain.
Mereka termasuk para auliya yang hidup di bumi. Hal ini sebagimana hadits nabi yang diriwayatkan oleh al-hakim dalam kitabnya al-kuna, Rasulullah saw bersabda: “Abdal termasuk para Auliya dan tidak ada yang membenci Auliya kecuali orang munafik”.
Menurut Ibrahim bin Adham bahwa ada beberapa orang tamu singgah ke tempatnya, beliau mengetahui bahwa mereka adalah para wali abdal. Maka Ibrahim kemudian berkata, “Berilah aku wasiat dengan sebuah wasiat sehingga aku dapat takut kepada Allah seperti takutmu.”
Mereka kemudian berkata, “Kami wasiatkan kepadamu tujuh macam hal, yaitu:
- Orang yang banyak bicara, janganlah engkau harapkan kewaspadaan hatinya.
- Orang yang banyak makannya, janganlah engkau harapkan hikmahnya.
- Orang yang banyak bergaul dengan manusia, janganlah engkau harapkan kemanisan ibadahnya.
- Orang yang mencintai dunia, jangan engkau harapkan kebaikan akhir hayatnya.
- Orang yang bodoh, janganlah engkau harapkan hatinya hidup.
- Orang yang memilih berkawan dengan orang yang berbuat dhalim, maka janganlah engkau harapkan lurus agamanya.
- Orang yang memberi ridha manusia, maka janganlah engkau harapkan dia mendapatkan ridha Allah swt. (Hadits Arba’in)
Diriwayatkan bahwa keluarga Nabi Dawud selalu mengerjakan shalat malam.
Sumber: Durrotun Nasihin