Allah berfirman dalam surat An Najm ayat 32, “Maka janganlah kaliam mengatakan diri kalian suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.”
Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Muslim, Sunan Abu Daud melalui Iyadh ibnu Himar, yang menceritakan bahwa Nabi Muhammad pernah bersabda:
Sesungguhnya Allah telah memberikan wahyu kepadaku bahwa ber-tawadhu-lah (rendah dirilah) kalian, hingga seseorang tidak berbuat aniaya terhadap orang lain dan seseorang tidak berbangga diri atas orang lain.
Larangan menampakkan kegembiraan atas musibah yang menimpa seorang muslim
Diriwayatka di dalam kitab Imam Turmudzi melalui Watslah ibnul Asqa yang menceritakan bahwa Rasulullah pernah bersabda:
Janganlah engkau menampakkan kegembiraan terhadap musibah yang menimpa saudaramu, karena Allah akan berbalik merahmatinya dan mengujimu.
Larangan untuk melaporkan suatu berita yang dikhawatirkan menimbulkan kerusakan
Diriwayatkan di dalam kitab Imam Abu Daud dan Imam Turmudzi melalui Ibnu Mas’ud yang menceritakan bahwa Nabi Muhammad telah bersabda:
Janganlah ada seseorang dari kalangan sahabatku menyampaikan sesuatu kepadaku tentang seseorang, karena sesungguhnya aku menyukai bila aku keluar menuju kalian, sedangkan diriku dalam keadaan berhati lega.
Larangan menuduh nasab yang telah ditetapkan oleh hukum syariat
Allah swt berfirman dalam surat Al Isra ayat 36, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya.”
Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Muslim melalui Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah pernah bersabda:
Ada dua macam pekerti di kalangan manusia, keduanya merupakan perbuatan yang membawa mereka kepada kekufuran, yaitu menuduh tentang nasab dan melakukan nihayah atas mayat.