Islam melarang untuk ghibah atau menggunjing

Perintah untuk membantah dan membatalkan gunjingan

Apabila mendengar seorang muslim dipergunjingkan, kita dianjurkan agar menyanggah dan memperingatkan orang yang mempergunjingkannya itu. Apabila orang yang bersangkutan tidak mau berhenti dari gunjingannya, hendaknya ia memperingatkan dengan tangannya; jika tidak mampun dengan tangan dan lisannya, hendaknya ia meninggalkan majelis itu.

Diriwayatkan di dalam kitab Imam Turmudzi melalui Abu Darda yang menceritakan bahwa Nabi Muhammad bersabda:

Barang siapa yang membela kehormatan saudaranya, maka Allah akan memalingkan wajahnya dari neraka kelak di hari kiamat.

Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dalam sebuah hadis Itban yang cukup panjang lagi terkenal. Ia menyebutkan:

Nabi Muhammad berdiri untuk melakukan salat, tetapi mereka (para sahabat) bertanya, “kemanakah Malik ibnu Dukssyum?” seorang lelaki menjawab, “Dia adalah orang munafik yang tidak mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Maka Nabi bersabda, “Jangan engkau katakan demikian. Tidakkah engkau lihat bahwa dia telah mengucapkan kalimat Tidak ada Tuhan selain Allah? dengan kalimat tersebut dia menghendaki keridhaan Allah.”

Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Muslim melalui Al Hasan Al Bashri:

Aidz ibnu Amr, salah seorang sahabat Rasulullah berkunjung ke rumah Ubaidillah ibnu Ziad, lalu ia berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘sesungguhnya sejahat-jahat penggembala ialah penggembala yang zalim terhadap hewannya. Maka hati-hatilah kamu, jangan termasuk diantara mereka.”

Lalu Ubaidillah berkata kepadanya, “Silakan duduk, sesungguhnya engkau termasuk sisa-sisa sahabat Nabi Muhammad.”

Aidz mengatakan, “Apakah mereka mempunyai sisa-sisa? Bukankah sisa-sisa itu bukanlah hanya terdapat pada orang-orang sesudah mereka dan pada selain mereka.”

Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim melalui Ka’b ibnu Malik dalam hadisnya yang panjang mengenai kisah tobatnya. Ia menceritakan:

Nabi Muhammad dalam keadaan duduk diantara kaum di medan perang Tabuk, “Apakah yang dilakukan oleh Ka’b ibnu Malik?” seorang lelaki dari Bani Salimah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia tertahan oleh kedua baju burdahnya dan senang memandang kepada kedua sisi bajunya.” Maka Mu’adz ibnu Jabal menyanggahnya, :”Seburuk-buruk ucapan adalah apa yang engkau katakan. Demi Allah, wahai Rasulullah, tiada yang kami ketahui mengenainya melainkan dalam keadaan baik-baik saja.” Rasulullah saw diam.

Diriwayatkan di dalam kitab Sunan Abu Daud melalui Jabir ibnu Abdullah dan Abu Thalhah. Keduanya menceritakan bahwa Nabi Muhammad pernah bersabda:

Tidak sekali-kali seseorang menghina orang lain yang muslim di suatu tempat, menginjak-injak kehormatannya, dan menjatuhkan harga dirinya di tempat itu, melainkan Allah akan membalas menghinanya di suatu tempat, padahal di tempat itu ia memerlukan pertolongan-Nya. Tidak sekali-kali seseorang menolong orang muslim di suatu tempat, yang kehormatannya dijatuhkan dan harga dirinya diinjak-injak di tempat itu, melainkan Allah akan membalas menolongnya di suatu tempat yang ia sangat memerlukan pertolongan-Nya.

Diriwayatkan di dalam kitab Sunan Abu Daud melalui Mu’adz ibnu Anas yang menceritakan bahwa Nabi Muhammad pernah bersabda:

Barang siapa yang membela seorang mukmin dari orang munafik, aku menduga bahwa beliau bersabda, Allah akan mengutus malaikat untuk melindungi dagingnya dari neraka jahanam kelak di hari kiamat. Dan barang siapa menuduh seorang muslim dengan suatu tuduhan dengan maksud memburuk-burukkannya, Allah akan menahannya diatas jembatan neraka jahanam hingga ia mencabut kembali apa yang telah dikatakannya itu.

Scroll to Top