Imam Ahmad dan Thabrani telah mriwayatkan dari Abdullah bin Handhalah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda:
Satu dirham yang diperoleh dari riba, lalu digunakan untuk membeli makanan bagi seorang lelaki sedang ia mengetahuinya adalah lebih buruk bagi Allah daripada tiga puluh enam kali perzinaan.
imam Ibnu Abid Dunya dan Baihaqi telah meriwayatkan dari salah seorang sahabat berkata bahwa Rasulullah saw pernah memberikan khutbah kepada kami, llau menyinggung masalah riba dan menganggapnya masalah besar, lalu bersabda sebagai berikut:
sesungguhnya satu dirham yang diperoleh seorang lelaki dari riba adalah lebih besar kesalahannya di sisi Allah daripada tiga puluh enam kali perzinaan yang dilakukannya.
Imam Hakim dan Baihaqi meriwayatkan bahwa Rasulullah saw telah bersabda:
Riba itu mempunyai 73 pintu, yang paling ringan dosanya seperti seorang lelaki bersetubuh dengan ibu kandungnya.
Dan juga riwayat Imam Thabrani bahwa Rasulullah saw telah bersabda:
Berhati-hatilah kamu terhadap dosa-dosa yang tidak diampuni, yaitu ghulul (mengkhianati harta rampasan perang). Barang siapa yang menyimpan harta rampasan perang, maka pada hari kiamat nanti akan dibangkitkan dengan membawa barang simpanannya. Dan makan riba, barang siapa yang memakan riba, maka pada hari kiamat nanti akan dibangkitkan seperti orang yang kemasukan setan. Kemudian Rasulullah saw membaca, yang artinya, “Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan bagaikan orang yang kemasukan setan.”
Al Ashbihani juga telah meriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri r.a. berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
Ketika aku diisra’kan aku berjalan bertemu denga kaum yang perutnya besar diantara mereka. Masing-masing perut bagaikan rumah yang besar. Mereka tidak mampu berdiri tegak lantaran perutnya yang besar, mereka berbaris di jalan keluarnya dan pengikut Fir’aun. Untuk golongan terakhir ini pada pagi dan sore senantisa diperlihatkan api neraka. (perawi hdis berkata), “Lalu mereka menghadap seperti unta yang kehausan, tidak mendengar dan tidak berakal.” Jika orang-orang berperut besar itu mengetahui pengikut Fir’aun datang, lalu orang-orang yang berperut gendut itu berdiri. Namun mereka tidak mampu berdiri tegak lantaran perutnya yang besar. Mereka tidak dapat meninggalkan tempat itu hingga datanglah keluarga dan pengikut Fir’aun, akhirnya keluarga dan pengikut Fir’aun inilah yang mengembalikan mereka, lalu mereka mondar mandir. Demikian ini siksaan orang-rang yang berperut besar di alam barzakh yaitu antara dunia dan akhirat. Maka aku (Muhammad) berkata, “Siapakah mereka itu, wahai Jibril?” lalu malaikat Jibril menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang makan riba.”
Dalam riwayat yang lain diterangkan, “Perut mereka bagaikan rumah yang terdapat ular-ular di dalamnya, dimana dapat dilihat dari bagian ular.”