Allah swt berfirman dalam Al Qur’an sebagai berikut, “Apakah mereka iri hati kepada manusia atas apa yang diberikan oleh Allah daripada karunia-Nya kepada mereka.”
Rasulullah saw juga telah bersabda sebagaimana telah diriwayatkan oleh Ibnu Majah sebagai berikut:
“Iri hati itu dapat memakan pahala kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.”
Ad Dailami juga meriwayatkan:
“Iri hati itu dapat merusak keimanan sebagaimana jadam merusak madu.”
Sementara Imam Thabrani meriwayatkannya sebagai berikut:
“Tidak termasuk umatku orang yang mempunyai kepribadian iri hati, suka memfitnah, melakukan perdukunan, dan aku tidak termasuk dari golongannya.”
Sedang Imam Hakim dan Ad Dailami meriwayatkan bahwa Rasulullah saw telah bersabda sebagai berikut:
“Sesungguhnya iblis berkata kepada anak buahnya, “Isilah hati anak cucu Adam dengan sifat hasud dan zalim, karena sesungguhnya dua perangai itu sudah menyamai di sisi Allah dengan syirik.”
Imam Ahmad dan Turmudzi juga telah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw telah bersabda yang artinya:
“Telah merasuk kepadamu umat-umat dahulu sebelum kamu, yaitu iri hati dan permusuhan. Padahal masing-masing daripadanya adalah pencukur, pencukur agama bukan pencukur rambut. Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam kekuasaan-Nya. Kamu tidak akan masuk ke dalam surga sehingga kamu betul-betul beriman, dan kamu tidak dianggap beriman sehingga kamu saling mencintai. Maukahkamu aku beritahu tentang sesuatu yang jika kamu lakukan, niscaya akan terbina kasih sayang, yaitu sebarkan ucapan salam di kalangan kamu (jika bertemu).”