Dalam sebuah riwayat diterangkan bahwa ada sebagian sahabat yang marah, lalu menanggalkan agamanya sehingga menjadi murtad, kemudian mati dalam keadaan kafir. Oleh sebab itu, renuingilah akan akibat negatif dari kemarahan. Semoga Allah melindungi kita dari sikap yang jahat.
Dalam sebuah riwayat yang bersumber dariWahab bin Munabbih diterangkan, sesungguhnya ada seorang pendeta yang sedang beribadah di gereja, lalu setan ingin menyesatkannya. Tapi setan merasa kesulitan mencari jalan untuk mewujudkan tujuannya itu. Akhirnya ia memanggilnay dari luar agar dibukakan pintu, tapi pendeta itu masih tetap diam, tidak mempedulikannya. Maka setan berkata, “Jika aku telah pergi maka engkau akan menyesal.” Tapi sang pendeta masih tetap waspada dan tidak menjawabnya. Setan berkata lagi, “Aku adalah Isa Al Masih.” Lalu pendeta itu menjawab, “Kalau kamu benar Isa Al Masih memangnya kenapa? Bukankan engkau telah memerintahkan kami untuk melaksanakan ibadah dan bersungguh-sungguh, dan kamu juga berjanji kepada kami bahwa nanti akan ada hari kiamat. Jika kamu datang dengan ajaran yang lain maka kami tidak mau menerimanya.” Kemudian setan membuka kedoknya dnan berkata kepadanya bahwa ia sebenarnya adalah setan yang datang untuk menyesatkannya, namun tidak berhasil.
Kemudian setan itu berkata lagi kepada sang pendeta, “Nah, sekarang bertanyaah kepadaku apa saja yang kamu kehendaki, aku akan menjawabnya.” Lalu pendeta berkata, “Aku tidak ingin menanyakan sesuatu.” Akhirnya setan pun pergi. Lalu pendeta berkata, “Maukah kamu mendengarkan pertanyaanku?” maka setan berkata, “Ya, baik.” Lalu pendeta itu berkata, “Beritahukanlah kepadaku tentang akhlak Ibnu Adam yang mempermudah bagimu untuk menjerumuskannya!” jawabnya, “Sikap keras (pemarah), karena sesungguhnya seseorang itu jika berperangai keras atau mudah marah maka kami akan mempermainkannya sebagai anak kecil mempermainkan bola.”