Manfaat klasifikasi makhluk hidup adalah sebagai berikut:
- Menjadiukan kita gampang saat mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
- Supaya hubungan kekerabatan antar makhluk hidup bisa diketahui.
- menjadikan belajar tentang organisme hidup menjadi nyaman.
- mempermudah identifikasi khusus dari organisme tertentu.
- mempelajari tentang beberapa perwakilan dari masing-masing kelompok yang berbeda membantu kita untuk mengintegrasikan gagasan tentang kehidupan secara keseluruhan.
- mengungkapkan hubungan di antara berbagai kelompok organisme.
- memberikan informasi tentang tumbuhan dan hewan, yang terjadi di wilayah geografis tertentu.
- menunjukkan hubungan evolusi dengan membangun kompleksitas bentuk dan struktur yang semakin meningkat dalam berbagai kelompok organisme.
Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup
Makhluk hidup di alam semesta sangatlah beragam mulai dari makhluk hidup bersel satu sampai makhluk hidup tingkat tinggi. Masing-masing tingkatan tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda. Nah, berdasarkan ciri-ciri tertentu inilah yang kemudian dijadikan sebagai bahan untuk mengelompokkan makhluk hidup tersebut. Pengelompokan tersbut dikenal dengan nama klasifikasi.
Sehingga dapat kita ambil pengertian bahwa klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup dalam takson melalui pencarian keseragaman atau persamaan dalam keanekaragaman. Nah, dengan dibuatnya klasifikasi makhluk hidup ini, kita dapat menjadi semakin mudah dalam mempelajari makhluk hidup.
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada sekitar abad ke tujuh belas, masalah klasifikasi makhluk hidup semakin menyusahkan. Pada sekitar seratus tahun yang lalu, ahli botani dari Jerman yang bernama Haeckel menyarankan suatu pemecahan bagi bagi suatu keadaan yang membingungkan. Beliau menyampaikan pendapat untuk mendirikan dunia ketiga setelah dunia hewan dan tumbuhan yaitu Protista.
Dalam dunia protista, karena protista sendiri ada yang mirip dengan hewan dan ada pula yang mirip tumbuhan. Jadi yang digolongkan dalam dunia ini adalah mencakup organisme yang mirip dengan tumbuhan ataupun hewan saja. Sejak saat itu, menjadi jelas bahwa bakteri prokariotik dan jamur yang selnya tidak memiliki inti digolongkan lagi dalam dunia yang berbeda yaitu Monera.
Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan dan pengkategorian yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupun hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain.
Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris.Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarang dengan Carolus Linnaeus. Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Golongan-golongan ini disusun secara runtut sesuai dengan tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih besar.
Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup ke dalam golongannya disebut taksonomi atau sistematik. Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk takson. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati.
Mencandra berarti mengidentifikasi, membuat deskripsi, dan memberi nama. Selanjutnya, makhluk hidup yang memiliki persamaan ciri dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut takson. Dengan cara demikian dapat dibentuk banyak takson.
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah:
Tujuan klasifikasi makhluk hidup untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup. Bila diuraikan akan seperti ini:
- Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
- Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain.
- Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup.
- Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
Sistem yang digunakan dalam mengklasifikasikan makhluk hidup adalah :
Sistem natural/alami
- Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri.
- Pengamatan dilakukan melalui mata telanjang dengan mengamati bentuk luar tubuh suatu makhluk hidup, antara lain warna,ukuran tubuh, tinggi/pendek, bentuk daun, bentuk paruh, bentuk kaki dan bentuk batang.
- Kelebihan sistem klasifikasi ini adalah identifikasinya yang mudah. Pengelompokkan organisme yang kurang dikenal masih mungkin mengunakan sistem klasifikasi ini. Sistem ini juga relatif stabil dan tidak terpengaruh oleh perkembangan ilmu pengetahuan.
Sistem artifisial/buatan
- Klasifikasi sistem buatan adalah pengelompokan makhluk hidup yang didasarkan atas adanya beberapa persamaan ciri morfologi, alat reproduksi, lingkungan tempat tumbuh, dan daerah penyebarannya tanpa memperhatikan kesamaan struktur yang mungkin memperlihatkan hubungan kekerabatan.
- Kelebihan sistem ini adalah semua orang dapat melakukan pengelompokan makhluk hidup dengan menentukan sendiri aturan yang digunakan.
Sistem filogeni
- Sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada hubungan kekerabatan secara evolusioner.
- Sistem ini mencerminkan gambaran urutan perkembangan makhluk hidup sejarah filogenetiknya, serta jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara takson yang satu dengan yang lain.
- Kelebihan sistem ini adalah dapat mengetahui adanya hubungan filogenik antara makhluk hidup yang berbeda dalam satu kelompok.
- Anggota-anggota dalam tingkatan takson yang semakin tinggi mempunyai persamaan semakin sedikit. Sebaliknya, makin rendah tingkatan takson, maka semakin banyak persamaannya.