Keterangan yang diterima dari Sayyidina Utsman Radhiyallaahu ‘anhu, bahwa ada lima perkara yang menjadi ciri dari orang-orang yang bertaqwa.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Tidak akan sampai seorang ‘abdi terhadap bukti sebagiannya muttaqin, sehingga dia tidak meninggalkan perkara yang tidak apa-apa, karena takut terhadap perkara yang ada akibatnya (jadi dosa).” Hadist Riwayat Tirmidzidan Hakim
Yang lima perkara itu adalah:
- Tidak pernah mau duduk bareng atau berkumpul, kecuali bersama dengan orang-orang yang bisa menjadikan kemaslahatan dalam agamanya, serta bisa menutup nafsu syahwatnya dan juga lidahnya. Misalnya seperti melarang orang itu terhadap berlebihan dalam berjima dan omongan (pembicaraan).
- Dimana-mana kena atau menimpa suatu perkara yang besar kepada seseorang dalam bidang dunia, maka dia sering melihat terhadap perkara dunia yang besar itu kerepotan, artinya repot karena buruk akibatnya.
- Apabila menimpa ke ‘abdi (seseorang) perkara yang sedikit dalam bidang agama, maka dia akan merasa untung terhadap perkara tersebut. Artinya dia berprinsip bahwa sedikitnya dalam perkara agama, itu adalah untung yang sangat besar.
- Orang yang tidak memenuhi perutnya dengan perkara yang halal, karena takut tercampuri dengan perkara yang haram.
- Orang yang melihat orang lain atau teman-temannya semua sudah selamat. Artinya selamat dari kecelakaan karena bagus dalam mu’amalahnya/pergaulannya dan hubungannya dengan Allah (hablum minallaah). Sedangkan dia melihat dirinya sendiri ada dalam kecelakaan, maksudnya terhadap dosanya, keburukan mu’amalahnya dan buruknya dia kepada Allah swt.
Sumber: Kitab Nashaihul ‘ibaad karangan Syeikh Muhammad Nawawi bin ‘umar