Seorang suami merupakan pemimpin di dalam keluarga. Oleh karena itu hendaknya dia memiliki akhlak yang baik dan memiliki ilmu agama yang baik. Karena istri dan anak-anaknya bergantung kepada dia. Dalam memilih seorang suami, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, diantaranya ialah:
- Islam menjadi pedoman hidupnya yang utama (QS.6:153);
- Ikhlas menjadi dasar hidupnya (QS.2:207);
- Taqwa menjadi bekal hidupnya (QS.2:197);
- Taat menjadi karakteristik khasnya (QS.3.132);
- Shalat dan sabar merupakan kekuatannya (QS.8:56;32:24);
- Tsabat (teguh) merupakan sikap hidupnya (QS.8:45);
- Ukhuwah Islamiyah menjadi pengikat hatinya (QS.49:10;43:67);
- Tidak mengenal sikap palsu, kamuflase, banyak tingkah dan takabur (QS.25:63);
- Ruang jiwanya dipenuhi oleh perhatian dan kepedulian yang besar dan penuh kesungguhan dalam mencapai hadaf (tujuan baik) mereka (QS.28:55);
- Detik-detik malamnya amat berharga, diisi dengan ibadah Qiyamul Lail/Muraaqabatullah (QS.25:64 : 17:79. 76:26);
- Senantiasa risau dan amat takut akan azab Neraka Jahanam (QS.25:65-66);
- Punya ukuran-ukuran yang jelas atas kebenaran dalam kehidupannya (QS.25:67.17:29);
- Tidak menyekutukan Allah, dan tidak menantang (menyalahi) perintah Allah (QS.25:68-71);
- Tidak menyia-nyiakan hak orang lain dan tidak menzalimi seorangpun (QS.25:72);
- Hatinya lurus dan hidup subur, dengan iman yang benar (QS.25:73);
- Senantiasa menginginkan kebaikan yang dilakukan menjamah dan berlanjut untuk setiap generasi (QS.25:74-76);
- Senantiasa Jujur dalam perkataan dan perbuatan;
- Senantiasa menjaga tali silaturrahmi;
- Senantiasa menjaga amanah yang diberikan;
- Senantiasa menjaga hak tetangga;
- Senantiasa memberi kepada yang membutuhkan;
- Senantiasa membalas kebaikan orang lain;
- Senantiasa memuliakan tamu;
- Memiliki sifat malu;
- Senantiasa menepati janji;
- Tubuhnya sehat dan kuat (Qowiyyul jismi);
- Berakhlak baik/mulia kepada sesama makhluk Allah; (Matiinul khuluqi);
- Senantiasa Shalat tepat pada waktunya;
- Senantiasa memautkan hatinya ke masjid /Cinta Shalat berjamaah di Masjid;
- Senantiasa membaca dan mempelajari Al Qur’an dan mengamalkannya;
- Sederhana dalam urusan dunia dan paling cinta pada urusan akhirat;
- Paling suka melakukan amar ma’ruf nahi munkar;
- Paling berhati-hati dengan lidahnya (menjaga lidah);
- Senantiasa cinta pada keluarganya;
- Paling lambat marahnya;
- Senantiasa memperbanyak istighfar, berdzikir dan mengingat Allah swt dan memperbanyak Shalawat Nabi;
- Senantiasa suka dan ringan berzakat, infaq dan bersedekah;
- Senantiasa menjaga wudhu;
- Senantiasa menjaga Shalatnya terutama Shalat wajib;
- Senantiasa menjaga Shalat sunnat Tahajjud dan Shalat Dhuha;
- Paling cinta dan hormat pada kedua orang tuanya, terutama ibunya;
- Cerdas / Pikirannya intelek (Mutsaqoful fikri);
- Aqidahnya bersih/lurus (Saliimul ‘aqiidah);
- Ibadahnya benar (Shohiihul ‘ibaadah);
- Rendah hati (Tawadhu’);
- Jiwanya bersungguh-sungguh (Mujaahadatun nafsi);
- Mampu mencari nafkah (Qaadirun’alal kasbi);
- Senantiasa menjaga dan memelihara lidah/lisan (Hifdzul lisaan);
- Senantiasa istiqomah dalam kebenaran (Istiqoomatun filhaqqi);
- Senantiasa menundukkan pandangan terhadap lawan jenis dan memelihara kehormatan (Goddhul bashor wahifdzul hurumat);
- Senantiasa lemah lembut dan suka memaafkan kesalahan orang lain (Latiifun wahubbul’afwi);
- Benar, jujur, berani dan tegas (Al-haq, Al-amanah-wasyaja’ah);
- Selalu yakin dalam tindakan yang sesuai ajaran Islam (Mutayaqqinun fil’amal);
- Senantiasa pandai memanfaatkan waktu (untuk dunia dan akhirat) (Hariisun’alal waqti);
- Sebanyak-banyaknya bermanfaat bagi orang lain (Naafi’un lighoirihi);
- Senantiasa menghindari perkara yang samar-samar (Ba’iidun’anisy syubuhat);
- Senantiasa berpikir positif dan membangun (Al-fikru wal-bina’);
- Senantiasa siap menolong orang yang lemah (Mutanaashirun lighoirihi);
- Senantiasa berani bersikap keras terhadap orang-orang kafir yang memusuhi kita (Asysyidda’u’alal kuffar);
- Senantiasa mengingat akan datangnya kematian;