Fen

Wicken fen.

Fen adalah air tawar, lahan basah pembentuk gambut yang biasanya diberi makan oleh air permukaan dan/atau air tanah, memiliki kimia air yang umumnya basa, dan dicirikan oleh alang-alang, rerumputan, alang-alang, dan bunga liar. Fen berbeda dengan rawa, yang bersifat asam, terutama dialiri oleh air hujan (ombrotrofik) dan sering didominasi oleh lumut Sphagnum .

Fen terutama ditemukan di belahan bumi utara. Di Amerika Utara, mereka terjadi di sebagian besar Kanada, wilayah Great Lakes, Pegunungan Rocky, dan Amerika Serikat bagian timur laut (EPA 2008).

Fen memberikan fungsi penting, termasuk menyediakan habitat bagi tumbuhan dan hewan, mengurangi risiko banjir, dan meningkatkan kualitas air. Namun, berbagai dampak antropogenik, seperti pengeringan untuk keperluan pertanian, pemukiman, atau industri, telah mengurangi jumlah rawa. Misalnya, di Britania Raya, lebih dari 99 persen bekas fen telah digantikan oleh penanaman subur; Wicken Fen adalah salah satu dari hanya empat rawa liar yang masih bertahan hidup di daerah Great Fen Basin di East Anglia. Mengingat fungsinya yang penting dan fakta bahwa diperlukan waktu hingga 10.000 tahun untuk membentuk fen secara alami, perhatian yang lebih besar diberikan di banyak negara pada perlindungannya (EPA 2008).

Definisi dan ikhtisar

Fen adalah sejenis lahan basah. Lahan basah adalah lingkungan transisi antara lingkungan akuatik dan terestrial permanen yang memiliki karakteristik yang sama dari kedua lingkungan tersebut. Meskipun lahan basah memiliki aspek yang mirip dengan lingkungan basah dan kering, lahan basah tidak dapat diklasifikasikan secara jelas sebagai akuatik atau terestrial (Barbier et al. 1997). Di Amerika Serikat, empat kategori umum lahan basah, menurut Badan Perlindungan Lingkungan, adalah fens, rawa-rawa, rawa-rawa, dan rawa (EPA 2004).

Badan Perlindungan Lingkungan mendefinisikan rawa sebagai "lahan basah pembentuk gambut yang menerima nutrisi dari sumber selain curah hujan" (EPA 2008) dan sebagai "lahan basah pembentuk gambut air tawar yang sebagian besar ditutupi oleh rerumputan, alang-alang, alang-alang, dan bunga liar" (EPA 2004) [...]

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *