Koenzim A
Koenzim adalah salah satu dari kelompok beragam molekul organik kecil, non-protein, yang menyebar bebas yang terkait secara longgar dan penting untuk aktivitas enzim, berfungsi sebagai molekul pembawa yang mentransfer gugus kimia. Koenzim kadang-kadang disebut sebagai kosubstrat. Molekul-molekul ini adalah substrat untuk enzim dan tidak membentuk bagian permanen dari struktur enzim.
Istilah koenzim kadang-kadang didefinisikan sedemikian rupa untuk memasukkan kelompok prostetik (Alberts et al. 1989; Bender dan Bender 2005; McGraw-Hill 2005). Namun, gugus prostetik adalah komponen non-protein yang terikat erat (terikat secara kovalen) dengan enzim — seperti pusat besi-sulfur, flavin, atau gugus haem. International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) membedakan antara koenzim dan gugus prostetik. IUPAC mendefinisikan koenzim sebagai senyawa organik non-protein dengan berat molekul rendah yang terikat secara longgar, berpartisipasi dalam reaksi enzimatik sebagai akseptor gugus kimia atau elektron yang dapat dipisahkan; gugus prostetik didefinisikan sebagai unit nonpolipeptida yang terikat erat dalam protein (IUPAC 1997a, 1997b). Koenzim dan gugus prostetik adalah jenis kelompok kofaktor yang lebih luas, yang merupakan molekul non-protein (biasanya molekul organik atau ion logam) yang dibutuhkan oleh enzim untuk aktivitasnya (IUPAC 1997c). Artikel ini akan membatasi koenzim dengan definisi yang digunakan oleh IUPAC.
Koenzim terkenal termasuk adenosin trifosfat (ATP), yang mentransfer gugus fosfat; nicotinamide adenine dinucleotide (NADH, NADPH), yang mentransfer hidrogen dan elektron; koenzim A, yang mentransfer gugus asetil; dan S-adenosylmethionine, yang mentransfer gugus metil (Alberts et al. 1989).
Dalam metabolisme, koenzim terlibat dalam reaksi transfer-grup, misalnya koenzim A dan ATP, dan reaksi redoks, seperti koenzim Q10 dan NAD + . Koenzim dikonsumsi dan didaur ulang secara terus-menerus dalam metabolisme, dengan satu set enzim menambahkan gugus kimia ke koenzim dan set lainnya membuangnya. Misalnya, enzim seperti ATP sintase terus memfosforilasi adenosin difosfat (ADP), mengubahnya menjadi ATP, sedangkan enzim seperti kinase mendefosforilasi ATP dan mengubahnya kembali menjadi ADP [...]