Gryllidae | ||||||||||||||
| ||||||||||||||
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||||
| ||||||||||||||
Subfamili | ||||||||||||||
Lihat bagian Taksonomi |
Dalam zoologi, jangkrik adalah nama umum untuk salah satu serangga mirip belalang dalam famili Gryllidae dari subordo orthopteran Ensifera (belalang bertanduk panjang), dicirikan oleh antena panjang, kaki belakang yang kuat diadaptasi untuk melompat, dan pada banyak spesies jantan itu membuat suara kicau.
Jangkrik memberikan nilai bagi ekosistem dan bagi manusia. Secara ekologis, mereka merupakan bagian integral dari berbagai rantai makanan terestrial, mengkonsumsi berbagai bahan tanaman, jamur, serangga lain, dan sebagainya dan dikonsumsi oleh hewan seperti tikus, kura-kura, dan burung. Beberapa dikonsumsi oleh manusia juga, tetapi mereka sangat dihargai karena keajaiban yang mereka tambahkan ke alam, seperti nyanyian malam mereka, serta dipelihara sebagai hewan peliharaan di beberapa daerah (seperti Cina). Mereka telah berfungsi sebagai simbol budaya dari segala sesuatu mulai dari tanda hujan yang akan datang hingga keberuntungan finansial hingga penyakit dan kematian (Costa Neto 2006).
Selain famili Gryllidae ("jangkrik sejati"), ada beberapa serangga lain dalam ordo Orthoptera dan subordo Ensifera yang memiliki nama jangkrik sebagai bagian dari nama umumnya, antara lain jangkrik mol (famili Gryllotalpidae), jangkrik semut (famili Myrmecophilidae) [...]