Udang peri | ||||||||||||
| ||||||||||||
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||
| ||||||||||||
Klasifikasi | ||||||||||||
Lihat teks |
Udang peri adalah nama umum untuk krustasea air dalam ordo branchiopod Anostraca , dicirikan oleh tubuh memanjang, mata majemuk berpasangan pada tangkai, tidak adanya karapas, dan gerakan berenang terbalik. Udang air asin adalah nama umum untuk beberapa anggota Anostraca.
Sebagian besar spesies Anostraca mencapai panjang dua sentimeter (0,8 inci), dengan beberapa bentuk air tawar mencapai panjang sepuluh sentimeter (3,9 inci) saat dewasa (Russell-Hunter 1969). Anostraca termasuk genera yang beradaptasi untuk hidup di air asin pekat (Artemia) , air payau (Branchipus) , dan air tawar ( Chirocephalus dan genera lainnya) (Russell-Hunter 1969).
Udang peri memberikan sejumlah nilai ekologis, komersial, dan nutrisi. Secara ekologis, mereka menyediakan makanan bagi ikan dan burung. Secara komersial, genus Artemia sangat penting, dengan kista yang dikumpulkan, diproses, dan dijual sebagai makanan ikan, baik untuk akuarium maupun industri akuakultur untuk memberi makan larva ikan (Dumont 2004). Beberapa spesies Anostraca juga berfungsi sebagai makanan bagi manusia. Masyarakat yang tinggal di sekitar danau bukit pasir asin di gurun Fezzan Libya menggunakan Artemia sebagai sumber protein hewani utama mereka, sementara spesies Streptocephalus dan salah satu Branchinella di timur laut Thailand digunakan dalam berbagai hidangan lokal.
Ikhtisar dan deskripsi
Udang peri milik beragam kelompok air, terutama krustasea air tawar yang dikenal sebagai Branchiopoda [...]