© Paradais Sphynx
Ontogeni perilaku anjing merupakan disiplin penting dari sudut pandang sosialisasi anjing. Selama perkembangan anak anjing, serangkaian perubahan akan terjadi dalam perilakunya, penting untuk mengetahuinya, dengan cara ini kita dapat mengidentifikasi perilaku abnormal pada anjing tersebut dan akibatnya mengambil tindakan yang ditujukan untuk pencegahannya atau, jika perlu, koreksi. .
Ontogeni perilaku dan perubahan perilaku dalam perkembangan anjing
- Periode prenatal: Dari minggu ke-5 kehamilan jalang, berakhir saat anak anjing lahir. Jika betina hamil dibesarkan di lingkungan yang tenang, anak anjing akan lahir dengan integrasi yang lebih baik ke dalam lingkungan, anak anjing yang dibesarkan di lingkungan yang tidak bersahabat lebih cenderung menjadi hewan yang tidak stabil secara emosional. Pola makan induk pada sepertiga akhir masa kehamilan akan memengaruhi preferensi makanan anak anjing.
- Masa neonatal: Termasuk 15 hari pertama kehidupan hewan. Anjing terlahir buta dan tuli, antara 15 hingga 21 hari mereka dapat membuka mata dan telinganya. Mereka membutuhkan perawatan anjing untuk dapat bertahan hidup karena mereka tidak dapat menjaga diri mereka sendiri. Rasa dan sentuhan hadir pada usia itu pada hewan. Ibu dengan menjilat merangsang buang air besar. Manipulasi oleh pemiliknya penting, karena perkembangannya sangat meningkat, sekaligus memiliki efek sosialisasi yang positif dengan manusia.
- Masa transisi: Dari 15 hingga 21 hari anak anjing sudah bisa membuka mata dan telinganya, juga bisa mengevakuasi sendiri. Mereka mulai berinteraksi dan vokalisasi lebih jelas.
- Masa sosialisasi: Sampai usia 12 minggu. Pada usia ini mereka mulai mengembangkan rasa takut dan disinilah mereka dapat mengembangkan trauma jika pembiasaan mereka terhadap lingkungan rumah tangga tidak dikelola dengan baik. Penting untuk memaparkan mereka ke jalan, badai, dan situasi alarm dengan cara yang terkendali dan aman sehingga mereka memantapkan diri dengan cara yang sehat dan terbiasa dengannya.
Pada tahap ini mereka memulai perkembangan sosialisasi, pertama dengan saudaranya dalam bentuk permainan, dan kemudian dengan sesama spesiesnya, bahkan dengan manusia [...]