Diceritakan bahwa ada seorang laki-laki bernama Muhammad. Dia tidak pernah mengerjakan shalat. Tetapi ketika bulan ramadhan tiba dia berhias diri dengan pakaian bagus dan wangi-wangian, lalu mengerjakan shalat dan mengqadha salat-salat yang telah ditinggalkan.
Ditanyakanlah kepadanya, “Mengapa engkau mengerjakan demikian?” Dia menjawab, “Ini adalah bulan taubat, rahmat dan barokah. Mudah-mudahan Allah mengampuni aku berkat karunia-Nya.”
Setelah dia meninggal dilihatlah dia dalam mimpi dan ditanyalah dia: “Apa yang Allah perbuat kepadamu?” Dia menjawab, “Allah telah mengampuni aku berkat aku mengangungkan bulan ramadhan.”
Dari Umat bin Khathab, dari Muhammad saw, beliau bersabda: “Apabila salah seorang dari kamu bangun dari tidurnya pada bulan ramadhan, waktu dia bergerak-gerak di tempat tidurnya dan membolak-balikkan tubuh ke kanan dan ke kiri, berkatalah malaikat, ‘Bangunlah, semoga Allah memberkatimu dan memberi rahmat kepadamu.’
Apabila dia berdiri dengan niat mengerjakan salat, berdoalah tempat tidurnya untuk dirinya dan berkata, ‘Ya Allah, berikanlah kepadanya tempat-tempat tidur yang tinggi.’ Apabila dia memakai pakaiannya, berdoalah pakaian itu untuknya dan berkata, ‘Ya Allah, berikanlah padanya pakaian-pakaian surga.’
Apabila dia memakai kedua buah sandalnya, berdoalah keduanya untuknya dan berkata, ‘Ya Allah, teguhkanlah kedua telapak kakinya pada Shirath.” Apabila dia menyentuh air, berdoalah tempat air itu untuknya dan berkata, ‘Ya Allah, berikanlah padanya gelas-gelas surga.’
Apabila dia berwudhu, berdoalah air itu untuknya dan berkata,’Ya Allah, sucikanlah dia dari segala dosa dan kesalahan.’ Dan apabila dia berdiri dan mengerjakan salat, berdoalah rumah yang ditempati untuknya dan berkata, ‘Ya Allah, lapangkanlah kuburnya, terangilah liang lahatnya dan tambahkanlah rahmatnya.’
Allah memandangnya dengan pandangan penuh rahmat serta berfirman, “Hai hambaku, engkau berdoa dan Kamilah yang akan mengabulkan, engkau meminta dan Kamilah yang akan memberi, dan engkau memohon ampun dan Kamilah yang akan memberi ampunan.”
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Ramadhan akan tiba di hari kiamat menjelma dalam bentuk seindah-indahnya. Bersujudlah ia di hadapan Allah swt, lalu Allah berfirman, “Hai Ramadhan, mintalah apa hajatmu dan peganglah tangan orang-orang yang mengerti akan hakmu.”
Maka berkelilinglah ia di arena kiamat dan membimbing tangan orang yang telah memenuhi hak ramadhan itu. Berhentilah dia di hadapan Allah, dan Allah berfirman, “Hai ramadhan, apa yang engkau kehendaki?” Jawabnya, “Aku ingin agar Engkau memberi mahkota kebesaran padanya.”
Maka Allah memberikan mahkota pada orang itu dengan seribu mahkota, kemudian menerima syafa’atnya pada tujuh puluh ribu orang yang berdosa besar, mengawinkannya dengan seribu bidadari dan setiap bidadari diikuti tujuh puluh ribu gadis. Kemudian menaikkannya di atas buraq, dan berfirmanlah Allah swt: “Apalagi yang engkau kehendaki hai ramadhan?” Jawabnya, “Tempatkanlah dia di samping Nabi-Mu.”
Lalu Allah menempatkannya di surga firdaus. Allah berfirman, “Hai ramadhan, apalagi yang engkau kehendaki?” Jawabnya, “Aku telah memenuhi hajatku. Ya Tuhanku, lalu dimana kemurahan-Mu?”
Maka Allah memberikan seratus kota dari mutiara yaqud merah dan zubarjad hijau, pada setiap kota terdapat seribu buah gedung.”