Pengertian tawadhu artinya rendah hati dan tidak sombong. Secara istilah, tawadhu adalah bersikap rendah hati di hadapan Allah dan di hadapan hambaNya yakni sesama manusia.
Tawadhu’ merupakan sifat yang terpuji, dan setiap orang harus memiliki sifat ini.
Allah berfirman dalam surat Al Furqaan ayat 63, “Hamba-hamba Tuhan Yanag Maha Pengasih (hamba yang terpuji) yang berjalan di muka bumi dengan merendahkan diri (tawadhu’), dan apabila orang-orang yang boleh berbicara dengan mereka akan mengatakan keselamatan (yang mengandung selamat).”
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dari Rasulullah saw, “Tiada seseorang kecuali di atas kepalanya terdapat dua buah rantai. Rantai pertama sampai ke langit ketujuh dan rantai kedua sampai bumi ke tujun. Lalu apabila dia bertawadhu’, Allah akan mengangkatnya dengan rantai yang menuju ke langit ketujuh, dan apabila dia menyombongkan diri maka Allah akan merendahkannya dengan rantai yang menuju bumi ketujuh.”
Diriwayatkan dari Nabi Muhammad saw, beliau bersabda, “Barang siapa yang bertawadhu’ maka Allah akan mengangkat derajatnyan dan barang siapa yang sombong maka Allah akan merendahkannya.”
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Nabi Muhammad telah bersabda, “Di antara tawadhu adalah seseorang mau minum sisa saudaranya. Tidaklah seseorang minum dari sisa saudaranya kecuali ditulis baginya 70 macam kebaikan, dihapus darinya 70 macam kejahatan dan diangkatlah derajatnya di surga Illiyyin tertinggi.”
Diriwayatkan dari Umar, dia berkata, “Pokok dari tawadhu’ adalah engkau mau memulai memberi salam pada orang yang engkau jumpai, engkau puas dengan tempt rendah dari suatu majlis dan engkau merasa tidak suka disebut orang yang berbuat kebajikan dan takwa.”
Sumber: Durrotun Nasihin