Adab dan Etika Berbicara Dalam Islam

Larangan bagi orang alim berbicara dengan pembicaraan yang tidak dimengerti, atau dikhawatirkan menyimpangkan arti pembicaraannya dan mengartikannya dengan makna yang berbeda  dengan makna yang dimaksud.

Allah swt berfirman dalam surat Ibrahim ayat 4, “Kami tidak mengutus seorang rasul pun melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka.”

Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim bahwa Rasulullah saw pernah menegur Mu’adz ibnu Jabal ketika ia memperpanjang salatnya bersama jamaah:

Apakah engkau menjadi orang yang menimbulkan banyak fitnah, hai Mu’adz!

Orang alim dilarang berbicara yang tidak dimengerti

Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari melalui Ali karamallaahu wajhah yang mengatakan:

Berbicaralah kepada orang-orang sesuai dengan pengetahuan mereka, apakah kalian suka bila Allah dan Rasul-Nya didustakan?

Menyuruh orang-orang agar diam untuk mendengarkan pembicaraan atau ceramah orang lain

Diriwayatkan di dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim melalui Jarir ibnu Abdullah radhiyallahu ‘anhu yang menceritakan bahwa Nabi Muhammad saw pernah bersabda kepadanya ketika haji wada’

“Diamkanlah orang-orang itu!” kemudian beliau bersabda pula, “Jangan kalian kembali menjadi kufur sesudahku, sebagian diantara kalian memukul leher sebagian yang lain.”

Demikianlah penjelasan dari kami, semoga uraian singkat diatas dapat bermanfaat bagi kita semua baik di dunia maupun di akhirat.

Serta semoga kita termasuk ke dalam golongan orang yang berbahagia dengan dimasukkan ke surga oleh Allah swt.

Scroll to Top