Khutbah Jumaat ialah dua khutbah yang diberikan oleh khatib setiap kali Solat Jumat dilaksanakan. Ia merupakan salah satu syarat sah Solat Jumat. Syaratnya khutbah jumat itu ada 10, yaitu :
- Suci dari hadast, khotib harus suci dari hadast asgor (kecil) dan hadast besar (akbar). Apabila khotib sedang khutbah kemudian ditengah-tengah batal, maka harus diulangi lagi khutbahnya dan itu wajib.
- Suci dari najis di pakaian, badan nya khotib dan tempatnya. Serta harus suci dari perkara yang ittisol ke itu perkara. Misalkan pedang atau tongkat, dibawah tongkat atau pedang itu barangkali dibawahnya ada najis, maka tidak boleh dipegang atau menempel dengan badan. Dan tidak boleh si khotib memegang pinggiran mimbar kalau di mimbar itu ada najis.
- Menutupi ‘aurat, tegasnya nutupin ‘aurat di haqnya yang baca khutbah, bukan di haqnya yang mendengar si khotib, dan tidak disyaratkan bagi yang mendengar untuk menutupi ‘aurat.
- Berdiri bagi orang yang kuasa
- Harus duduk diantara khutbah 2, seukuran tumaninah di sholat.
- Terus-terus antara khutbah 2
- Terus-terus antara khutbah 2 dengan sholat
- Khutbahnya memakai bahasa arab, walaupun di kaum tersebut di luar bahasa arab dan tidak mengerti bahasa arab. Tetapi walaupun kaum tersebut tidak mengerti bahasa arab tapi mereka tahu bahwa khotib sedang bertutur/berkhutbah/nasihat.
- Khutbahnya itu terdengar oleh orang yang 40
- Khutbah itu di waktu dhuhur.
Faidah : diterangkan di hadist, siapa saja orang yang membaca setelah salamnya sholat jumat, sebelum merubah posisi kaki, membaca fatihah, al ikhlas, al falaq, an naas masing-masing 7 kali maka akan dimaafkan dosa-dosa yang dahulu dan terakhir. Serta akan diberi ganjaran sebilangan orang yang iman ke Allah dan rasul-Nya.
Diambil dari kitab Syafinatunnnaja Fiusuluddin Walfikhi karangan Abdul Mu’ti Muhammad Nawawi