Perbuatan dzalim atau aniaya merupakan perbuatan tercela dan dilarang oleh Allah. selain itu, doa orang yang teraniaya akan dikabulkan Allah. di bawah ini adalah kisah mengenai penganiayaan yang dilakukan penguasa kepada rakyatnya.
Diceritakan bahwa pada zaman dahulu ada seseorang yang bernama Ad. Dia memiliki dua orang anak laki-laki, yang bernama Syidad dan Syadid. Keduanya menguasai dunia dengan paksa, tetapi kemudian Syadid meninggal dan Syidad berkuasa sendirian di bumi ini. Dia telah banyak membaca kitab, dan didengarlah tentang adanya surga. Ia berkata, “Aku akan membuat di dunia ini seperti surga di muka bumi ini.” Dia meminta pertimbangan para raja dan berkata, “Aku ingin membangun surga yang disebut-sebut Allah, sifat-sifatnya dalam kitab Allah itu.”
Mereka berkata, “segala urusan terserah padamu, karena dunia seluruhnya berada dalam keputusanmu.”
Maka Syidad memerintahkan supaya mengumpulkan emas dan perak dari dunia timur sampai dunia barat. Kemudian mereka mengumpulkan tukang-tukang bangunan, dan mereka memilih 300 ahli bangunan itu, yang setiap orang menguasai seribu anak buah.
Mereka berkeliling selama 10 tahun dan menemukan sebuah daerah yang bagus. Disana tumbuh beberapa macam pohon. Mulailah mereka membangu surga seluas satu pos persegi (satu pos tiga mil), batu batanya terdiri dari bahan emas dan ada yang terdiri dari perak.
Setelah sempurna pembangunannya maka mereka mengalirkan sungai-sungai di dalamnya, menanam pohon-pohon disana yang batangnya terdiri dari perak dan cabang-cabangnya dari emas, membangun gedung-gedung dari mutiara yaqud merah dan batu marmer putih, menggantungkan intan permata dan mutiara yaqud di atas dahan-dahannya, serta menaburkan mutiara dan lu’lu’ ke dalam sungai-sungai serta menaburkan misik, ambar di atas sungai-sungai dan pohon-pohon.
Setelah selesai pembangunnnya mereka mengirim utusan untuk melaporkan kepada Syidad bahwa pembangunan surga sudah selesai. Maka berangkat Syidad dengan diiringi penduduk dalam kerajaannya.
Dalam mencari bahan untuk pembangunan surga, raja-raja dan punggawa kerajaan merampas emas dan perak dari rakyat dengan cara dzalim. Sehingga tidak tersisa sedikit pun emas dan perk kecuali kadar dua dirham yang berada di leher seorang anak kecil yang yatim. Tetapi mereka pun tetap merampasnya dari anak tersebut.
Anak itu mengangkat wajahnya ke langit dan berkata, “Ya Tuhanku, Engkau lebih mengetahui apa yang telah dikerjakan orang dzalim ini dengan hamba-hamba-Mu perempuan dan laki-laki. Maka tolonglah kami wahai Tuhan Yang Maha Penolong orang-orang yang memohon pertolongan.”
Maka para malaikat di langit mengaminkan doa anak kecil itu. Lalu Allah mengurus malaikat Jibril. Ketika Syidad berada sehari semalam perjalanan dari surga buatan itu berteriaklah Jibril dari langit dan binasalah mereka semua sebelum berhasil masuk ke surga itu. Tidak tersisa seorang kaya pun, atau seorang fakir atau seorang raja dari mereka disebabkan doa anak kecil yang dianiaya.
Sumber: Durrotun Nasihin