Pada hari kiamat keadaan manusia itu bermacam-macam, seperti yang diuraikan di bawah ini:
Allah berfirman dalam surat Ibrahim ayat 44-45:
“Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, Maka berkatalah orang-orang yang zalim: “Ya Tuhan Kami, beri tangguhlah Kami (kembalikanlah Kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya Kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul”. (kepada mereka dikatakan): “Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa? Dan kamu telah berdiam di tempat-tempat kediaman orang-orang yang Menganiaya diri mereka sendiri, dan telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat terhadap mereka dan telah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan”.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad pernah bersabda, “Manusia ini dihimpun pada hari kiamat atas tiga golongan, yaitu: 1. Golongan yang berjalan kaki; 2. Golongan yang naik kendaraan; 3. Golongan yang berjalan pada wajahnya. Ditanyakanlah kepada beliau, ‘Ya Rasulullah, bagaimana mereka dapat berjalan pada wajahnya?’ beliau bersabda, ‘Tuhan yang telah membuat mereka dapat berjalan pada kakinya kuasa untuk membuat mereka berjalan pada wajahnya. Ingat, bahkan mereka berjalan cepat dari setiap tanah yang tinggi dan berduri.”
Adapun orang yang berjalan kaki adalah orang-orang mukmin yang durhaka. Orang-orang yang naik kendaraan adalah orang yang bertakwa dan mendahului yang tidak pernah mengenal takut dan tidak pula bersedih.
Sedangkan orang yang berjalan pada wajahnya adalah orang-orang kafir. Mungkin juga tiga golongan itu adalah segolongan terdiri orang-orang islam, sedang dua golongan terdiri dari orang-orang kafir. Orang kafir golongan pertama orang conkak, sewenang-wenang lagi keterlaluan dan tidak menerima nasehat. Mereka ini dihimpun dengan berjalan pada wajahnya, sedang orang-orang kafir pengikut mereka berjalan kaki.
Sabda Nabi Muhammad “Raghibiina raahibiina” adalah orang-orang mukmin yang awam, yaitu mereka yang mencampur adukkan amal shalih dengan amal lain yang jahat, mungkin mereka adalah orang-orang yang durhaka. Merekalah golongan pertama. Sedang golongan kedua adalah orang-orang yang naik kendaraan yang bersegera menuju apa yang dijanjikan Allah kepada mereka di surga. Merekalah orang-orang yang menjauhi hal-hal yang syubhat. Mungkin mereka adalah orang-orang sabiqin (yang mendahului).
Sumber: Durrotun Nasihin