Tawakal itu ada 4 macam, yaitu:
- Bertawakal kepada makhluk.
- Bertawakal kepada harta.
- Bertawakal kepada diri sendiri.
- Bertawakal kepada Allah.
Orang yang bertawakal kepada makhluk selalu berkata, “Selama masih ada si Fulan aku tidak akan susah.” Orang yang bertawakal kepada harta akan berkata, “Selagi hartaku banyak tidak akan ada sesuatu yang membahayakan aku.”
Orang yang bertawakal kepada diri sendiri berkata, “Selagi tubuhku masih sehat, tidak ada sedikitpun kekurangan pada diriku.”
Tiga macam tawakal itu adalah tawakal orang-orang bodoh. Sedang orang yang bertawakal kepada Allah berkata, “Aku tidak pernah peduli apakah aku menjadi orang kaya atau fakir. Karena Allah selalu menyertaiku dan Dia menahanku bagaimana dikehendaki-Nya.
Hakekat bersyukur adalah engkau tidak menggunakan semua bentuk nikmat Allah untuk durhaka kepada-Nya, dan menggunakan setiap anggota tubuh untuk tujuan manakah dia diciptakan, yaitu semua bentuk taat kepada Allah. jadi engkau akan memelihara semua anggota tubuh yang tujuh dari perkara yang haram dan hal-hal yang dbenci, agar pintu-pintu jahanam yang berjumlah tujuh dan mempunyai beberapa tingkatan tertutup bagimu.
Lalu jika engkau telah menggunakannya untuk ibadah dan taat yang manakah anggota-anggota itu perlu diciptakan, dengan hadirnya pemimpinnya yaitu hati yang merupakan segumpal daging dalam keadaan ikhlas maka terbukalah semua pintu surga yang berjumlah delapan.
Sumber: Durrotun Nasihin