Kisah hikmah mengenai puasa 6 hari bulan syawal

Puasa merupakan sebuah perbuatan yang diperintahkan Allah. puasa itu ada yang wajib (bulan ramadhan) dan ada puasa sunat. Salah satu puasa sunah yang memiliki keutamaan luar biasa adalah puasa 6 hari di bulan syawal.

Di bawah ini adalah kisah hikmah mengenai seseorang yang selalu mengerjakan puasa sunah 6 hari di bulan syawal.

Sufyan Ats Tsauri bercerita bahwa dirinya pernah berada di Mekah selama 3 tahun. Ada seorang laki-laki dari penduduk kota Mekah yang datang ke Baitul Haram setiap hari pada waktu Dhuhur. Dia bertawaf di Baitullah dan mengerjakan shalat lalu mengucap salam kepadanya, setelah itu barulah dia pulang.

Sehingga Sufyan mengenalnya dan orang itu mengenal Sufyan pada suatu hari dia sakit dan mengundang Sufyan, dia berkata, “Kalau aku mati mandikanlah aku olehmu sendiri. Shalatkanlah aku dan kuburkanlah. Janganlah kau tinggalkan aku sendirian dalam kubur pada malam pertama itu. Bermalamlah di atas kuburku dan talqinkanlah dengan kalimah tauhid saat tiba-tiba pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir.”

Ketika Sufyan mengerjakan yang diperintahkan kepadanya, dan Sufyan bermalam di atas kuburnya, dia berada di antara tidur dan terjaga, tiba-tiba mendengar suara memanggil, “Hai Sufyan, dia tidak memerlukan lagi penjagaanmu dan talqinmu.” Sufyan bertanya, “Mengapa dia memperoleh demikian?” suara itu menjawab, “Berkat puasa ramadhan dan disertakannya 6 hari dari bulan syawal.”

Puasa 6 hari syawal

Lalu Sufyan terbangun dan tidak melihat ada orang lain disana. Maka dia kemudian berwudhu dan mengerjakan shalat hingga tertidur. Kemudian bermimpi seperti itu sampai 3 kali. Dia mengetahui bahwa hal tersebut berasal dari Allah dan bukan dari setan.

Sufyan lalu kembali dari kuburnya seraya berkata, “Ya Allah, berikanlah taufiq kepadaku untuk dapat berpuasa ramadhan dan mengikutsertakan 6 hari dari bulan syawal.” Akhirnya Sufyan benar-benar diberi taufiq oleh Allah.

Scroll to Top