Rasulullah saw bersabda: Kalian harus nyusur (membersihkan mulut/bersiwak) pada setiap waktu dan pada setiap tingkah perbuatan. Karena sebenar-benarnya dalam nyusur tersebut ada sepuluh macam tingkah yang dipuji.
- Nyusur tersebut membersihkan mulut dan menghilangkan bau yang tidak sedap
- Allah akan memberi ganjaran atau pahala.
- Setan akan marah atau tidak menyukai orang yang melakukannya.
- Allah dan malaikat hafadhah akan mencintai orang yang melakukan nyusmur. Yaitu malaikat yang menjaga si ‘abdi/manusia dengan menuliskan berbagai amalnya dan yang lainnya.
- Akan menguatkan gusi.
- Akan membersihkan dahak.
- Menjadikan wangi nafasnya.
- Memadamkan mirrah. Yaitu campuran dari sebagian macam-macam campuran badan, seperti shafra’, soda, dan darah, serta dahak. Dan dalam riwayat lain nyusur tersebut membersihkan ma’iddah.
- Nyusur tersebut sering membuat penglihatan tambah jelas. Artinya menghilangkan gelapnya penglihatan.
- Nyusur itu sering menghilangkan bau mulut.
Nyusur itu merupakan setengan dari sunnah, maksudnya perjalanan Nabi Muhammad saw. Sudah terbukti bahwa Nabi Muhammad tetap atau selalu melakukan nyusur. Kemudian beliau berkata, “Sekali shalat dengan memakai nyusur itu lebih utama daripada tujuh puluh kali shalat dengan tidak pakai nyusur.” Hadist ini tidak menjadi dalil keutamaan nyusur melebihi shalat berjamaah yang dua puluh tujuh derajat. Karena sebenar-benarnya satu derajat dari yang dua puluh tujuh derajat terkadang membandingi terhadap yang banyak dari tujuh puluh derajat shalat yang memakai nyusur.
Sumber: Kitab Nashaihul ‘ibaad karangan Syeikh Muhammad Nawawi bin ‘umar