Rasulullah saw bersabda:
“Macam-macam biang (asal pokok) itu ada empat perkara. Yang pertama adalah biangnya macam-macam obat (perkara yang dijadikan obat). Yang kedua adalah biangnya macam-macam adab, yaitu mengetahui perkara yang bisa menjaga daris segala bentuk kesalahan. Yang ketiga adalah biangnya macam-macam ibadah, yaitu pekerjaan atau perbuatan orang mukallaf sambil meniadakan (menjaga diri) dari hawa nafsu, karena mengagungkan Allah swt. yang keempat adalah biangnya lamunan, yaitu memperkirakan hasil dari perkara yang tercegah atau yang mungkin terjadi.”
Biangnya obat adalah menyedikitkan makan, karena sebenar-benarnya membuat pantangan terhadap makanan yang bisa menjadikan madharat itu lebih bagus daripada obat tiap-tiap penyakit.
Biangnya adab adalah menyedikitkan bicara, sedangkan memperbanyak bicara (banyak bicara) itu mengabaikan adab.
Biangnya ibadah adalah menyedikitkan dosa-dosa, sedangkan dosa itu mengabaikan ibadah. Yang beribadah itu karena untuk mengagungkan Allah swt.
Sedangkan biangnya cita-cita adalah sabar. Sabar itu menahan nafsu dari berkeluh kesah, sabar itu lebih pahit daripada jadam. Dengan bersabar bisa merawat kita dari perkara yang diinginkan, serta dengan adanya taqwa bisa jadi lemah (tidak keras) kepada kita besi yang terkenal keras.
Ketika seseorang bisa menjaga dirinya dari perkara-perkara yang tidak bermanfaat, serta senantiasa melakukan perbuatan atau tindakan yang diwajibkan oleh Allah, maka dia akan selalu bahagia dan mendapatkan kebaikan di dunia maupun di akhirat.
Sumber: Kitab Nashaihul ‘ibaad karangan Syeikh Muhammad Nawawi bin ‘umar